Hakikat Pengetahuan dari sisi Filsafat Ilmu


A. Pengertian Pengetahuan

Sahabat yang budiman! Pengertian Pengetahuan dapat ditinjau dari sisi etimologi dan sisi terminologi. Secara etimologi pengetahuan berasal dari bahasa Inggris yang berarti knowledge. Dalam Encyclopedia of Philosofi di jelaskan bahwa pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief) (Edwards : 1972).

Secara terminologi, Gazalba (dalam Bachtiar : 85) pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan adalah hak semua orang karena pengetahuan merupakan sebuah isi pikiran manusia.

Sahabat yang budiman! Pengetahuan adalah hasil dari proses usaha manusia untuk tahu segala sesuatu. Sedangkan menurut kamus Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan juga merupakan berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal.

Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang pantas melekat pada benak seseorang. Dalam kamus filsafat pengetahuan adalah proses kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.

Dalam arti luas pengetahuan berarti semua kehadiran internasional objek dalam subjek. Sedangkan dalam arti sempit, pengetahuan hanya berarti putusan yang benar dan pasti karena subjek sadar akan hubungan objek dengan eksistensi.

Salam  (2000 : 6) mengemukakan bahwa dalam kehidupan manusia , pengetahuan terdiri atas:

1.Pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat disebut dengan istilah common   sense/good sense, karena seseorang memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik. Sesuatu merah karena memang ia merah, sesuatu itu panas karena memang dirasakan panas.

Semua orang akan berpendapat sama jika common sense berjalan baik dan normal karena merupakan keyakinan secara umum tentang sesuatu. Common sense diperoleh dari pengalaman sehari hari, seperti air dapat dipakai untuk menyiram bunga, memadamkan api, dan lain sebagainya.

2.Pengetahuan ilmu (science), yakni ilmu digunakan untuk menunjukkan pengetahuan alam , yang sifatnya kuantitatif dan objektif. Secara prinsip, ilmu merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan yang beraal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari hari.

Ilmu juga merupakan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode. Ilmu merupakan suatu metode berpikir secara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberikan makna terhadap dunia faktual yang diperoleh melalui observasi, eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu harus objektif, logis, netral, dan sesuai dengan fakta yang diamati dengan menggunakan panca indera manusia.

3.Pengetahuan Filsafat, yakni pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran kontemplatif dan spekulatif, lebih mengutamakan universalitas dan dalaman kajian tentang sesuatu. Filsafat memberikan pengetahuan yang reflektif dan kritis sehingga memandang sesuatu yang awalnya kaku/statis menjadi dinamis.

4.Pengetahuan Agama, yakni pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para utusannya. Bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama. Mengatur hubungan manusia secara vertikal dan secara horizontal. Pengetahuan agama bukan hanya berkenaan dengan bagaimana manusia mengenal Tuhan, tetapi juga bagaimana manusia mengenal Hari Akhir. Sehingga manusia dapat memandang masa depan dengan optimis.

B. Hakikat Pengetahuan

Sahabat laman24.com yang budiman! Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental. Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek. Pengetahuan juga merupakan cara menyusun gambaran tentang fakta yang ada diluar akal.

Menurut Bachtiar (2004 : 94-97), untuk mengetahui hakikat pengetahuan ada 2 teori, yaitu:

1.Realisme

Sahabat laman24.com yang budiman! Teori ini berpandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan adalah gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada dalam alam nyata. Pengetahuan yang ada dalam akal adalah gambaran gambaran yang asli yang ada diluar akal. Realisme berpendapat bahwa pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataannya.

2.Idealisme

Teori ini menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar sesuai dengan kenyataan adalah sesuatu yang mustahil. Pengetahuan adalah proses mental atau proses psikologis yang bersifat subjektif.

Pengetahuan hanya merupakan gambaran subjektif dan bukan gambaran objektif tentang realitas. Subjektif berarti sebagai sesuatu yang mengetahui sesuatu dari orang yang membuat gambaran tersebut. Pengetahuan tidak menggambarkan hakikat kebenaran karena hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui (subjek).

Sahabat laman24.com yang budiman! Realisme mempertajam perbedaan antara mengetahui dan yang diketahui, idealisme adalah sebaliknya. Memandang dunia dari dari kebulatan organik, bukan dari sisi mekanik.

Post a Comment

7 Comments