6 Perbedaan Kurikulum lama dan Kurikulum baru di Indonesia


Sahabat yang budiman!  Kurikulum sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar. Mengingat peranan tersebut maka kurikulum selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan Kurikulum di Indonesia terutama Kurikulum Sekolah Dasar di mulai pada tahun 1964, 1968, 1975, 1984, 1986, 1994, 2004,  Kurikulum 2006 (KTSP) hingga Kurikulum 2013 yang saat ini sedang berjalan.

Selintas sejarah yang melatarbelakangi perkembangan kurikulum di tanah air tentu saja di adopsi dari beberapa ahli yang mempunyai pandangan tentang kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Perkembangan kurikulum secara nasional tidak dapat dipisahkan dari perkembangan pendidikan dari dulu hingga sekarang.

Sahabat yang budiman!  Ciri-ciri kurikulum lama adalah sebagai berikut:

loading...
1. Kurikulum lama berorientasi pada masa lampau, karena berisikan pengalaman-pengalaman masa lampau. Guru mengajarkan berbagai hal yang telah dalami sebelumnya.

Contoh: Model pembelajaran menggunakan teacher center. Guru sebagai aktor sekaligus model, sehingga guru sangat dominan dalam proses dalam pembelajaran.

2. Kurikulum lama tidak berdasarkan filsafat pendidikan yang jelas, sulit dipahami, dan tidak ada kesatuan pendapat diantara kalangan guru tentang filsafat pendidikan yang dianut tersebut.

Contoh : Guru memiliki tafsiran sendiri tentang berbagai hal yang akan diajarkan kepada siswa, sehingga pengajaran tidak konsisten dengan pengalaman yang diperlukan siswa. Guru juga menjadi satu satunya sumber yang harus diikuti oleh siswa sehingga dampak negatifnya apabila guru salah maka sepanjang umur siswa pun menerapkan sesuatu yang salah.

3. Kurikulum lama berdasarkan pada tujuan pendidikan yang mengutamakan perkembangan segi pengetahuan akademik dan keterampilan, dengan mengabaikan perkembangan sikap, cita-cita, kebiasaan, dan sebagainya.“Belajar” lebih ditekankan pada unsur mengingat dan latihan-latihan belaka.Adapaun penguasaan pengetahuan dan keterampilan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh ijazah atau kenaikan kelas.

Contoh: Nilai ujian menjadi satu satunya alat ukur untuk menentukan lulus tidak lulusnya siswa.

4. Kurikulum lama berpusat pada mata pelajaran, yang diajarkan secara terpisah.Terkadang memang diadakan semacam korelasi, tetapi korelasi tersebut hanya dilakukan diantara unsur-unsur tertentu saja dalam beberapa mata pelajaran.Gagasan untuk memadukan beberapa mata pelajaran telah ada, namun masih merupakan suat broad-field (bidang study) yang sempit.Dalam kurikulum lama, mata pelajaran hanya berfungi sebagai alat.
Contoh: Beberapa mata pelajaran yang diajarkan terpisah antara lain PMP dan  Tata Negara diajarkan terpisah sementara sebenarnya keduanya bisa dimasukkan dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

5. Kurikulum lama hanya didasarkan pada buku pelajaran (textbook) sebagai sumber bahan dalam mengajarkan mata pelajaran. Meskipun buku-buku sumber tersebut sering diperbaiki, namun sering kali bahan yang terkandung di dalamnya sudah tidak up to date lagi, bahkan sering kali pemilihan bahan tidak selaras dengan filsafat dan tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Berbgai permasalahan dlam masyarakat yang sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa pun tidak pernah disinggung.
Contoh :  Buku Panduan Belajar yang diberikan Pemerintah tidak relevan dengan perkembangan zaman.

6. Kurikulum lama dkembangkan oleh masing-masing guru secara perorangan.Gurulah yang menentukan mata pelajaran alam kurikulum, mereka yang mnentukan bahan dan pengalaman yang aan diajarkan, dan mereka pula yang menentukan sumber bahan.Pendek kata, berhasil atau tidaknya kurikulum tergantung pada gurur secara perorangan, atau dengan kata lain guru merupakan suatu “cardinal factor” dalam keberhasilan kurikulum sekolah.

Contoh: Tujuan pembelajaran sering tidak tercapai karena guru lebih sibuk dengan bahan ajar yang terkaddang tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Sahabat yang budiman! Ciri-ciri Kurikulum Baru/Modern

1. Kurikulum baru berorientasi pada masa sekarang. Pengajaran berdasarkan unit atau topik dari kehidupan masyarakat serta sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.

Contoh: Adanya kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan zaman

2. Kurikulum baru berdasarkan pada filsafat pendidikan yan jelas, yang dpat diajarkan ke dalam serangkaian tindakan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh: Siswa SMK yang dikirim PKL mempunyai kemampuan dalam menguasai teknologi yang ada di Perusahaan

3.    Kurikulum baru bertujun untuk mengemangkan keseluruhan pribadi siswa. “Belajar” bukan untuk memperoleh ijazah, melainkan agar mampu hidup didalam masyarakat.

Contoh: Adanya kompetensi Sikap spiritual dan sikap sosial dalam Kurikulum 2013

4. Kurikulum baru disususn berdasarkan masalah atau topik tertentu. Siswa belajar dengan mengalami sendiri, shigga tejadi prose modifikasi dan penguatan tingkah laku melalui pengalaman dengan menggunakan mata pelajaran. Oleh karena itu, kurikulum disusun dalam bentuk bidang studi yang luas atau dalam bentuk integrasi dari semua mata pelajaran.

Contoh: Guru berperan sebagai fasilitator (Student Center) siswa harus lebih dominan dalam kurikulum 2013.

5. Kurikulum baru bertitik tolak dari masyarakat dalam kehidupan keseharian, yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan, minat, dan kebutuhan individu.Bahkan, sumber yang paing luas adalah masyarakat itu sendiri, sedangkan buku hanya menjasi sumber pelengkap.

Contoh: Penilaian Pengetahuan, sikap dan keterampilan dipisahkan dalam kurikulum 2013.

6. Kurikulum baru dikembangkan oleh sekelompok guru secara bersama-sama atau oleh departemen tertentu. Setiap guru terikat pada konsep yang telah disusun oleh sekelompok atau departemen tersebut, dengan tidak mengurangi kebebasan guru untuk mengadakan beberapa penyesuaian dalam batas-batas tertentu.

Contoh : Diberdayakannya MGMP/PKB/KKG dalam penyusunan Perangkat Administrasi Pembelajaran.


Sahabat yang budiman! Dengan pesatnya perkembangan teknlogi di masyarakat perkotaan maka Pemerintah juga mengizinkan adanya sekolah-sekolah yang membuka kelas bilingual, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata pelajaran wajib. Selain itu sekolah-sekolah menengah hingga perguruan tinggi sudah banyak yang membuka kelas Internasional.

loading...
Untuk Indonesia hal ini tidak lain dimaksudkan agar tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di dunia internasional dan menjawab berbagai tantangan globalisasi. Dengan dimilikinya tenaga-tenaga kerja yang berkualitas, tentunya akan membawa dampak positif tersendiri bagi Indonesia. Indonesia mampu memperbaiki kualitas ekonomi, sehingga mampu masuk jajaran raksasa ekonomi dunia.

Sahabat yang budiman! Namun hal ini tentu sangat membutuhkan perpaduan antara kemampuan otak yang mumpuni dan keterampilan dasar yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah dengan globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia khususnya dengan sumber daya manusianya.

Perkembangan sosial tersebut harus di jadikan dasar dalam mengembangkan kurikulum mulai dari tingkat sekolah dasar. Sekolah Dasar membentuk karakter siswa dalam mencapai cita-citanya dimasa depan. Oleh karena itu, semua harus di mulai dari tingkat sekolah dasar termasuk inovasi teknologi dalam kerangka kurikulum yang modern, maju, tepat guna dan berorientasi pada masa depan.


Referensi

Idi, Abdullah. 2011. Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktik.Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Ali, Mohammad. 1992. Pengembangan Kurikulum Di Sekolah.Jakarta : CV. Sinar Baru.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara

Nasution, S. 2012. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara.



loading...

Post a Comment

2 Comments