Tetap Ada Pelangi Dibalik Pandemi


Judul artikel diatas sebenarnya terinspirasi oleh ungkapan “Tetap ada pelangi dibalik hujan badai”. Pelangi dalam artikel ini menggambarkan sebuah harapan untuk melihat bahwa ternyata masa depan itu masih ada yang akan memberi asa buat kita semua untuk dapat segera bangkit dari semua keterpurukan akibat pandemi covid-19 saat ini. 

Sementara hujan badai dalam artikel ini dimaksudkan untuk mencari konotasi (kiasan) dari wabah virus korona yang lebih dikenal dengan istilah  pandemi covid-19 yang telah mengganggu seluruh sendi kehidupan saat ini dan kapan berakhirnya pun kita tidak tahu pasti.

Melihat sekilas tentang ungkapan ini,  tentu kita akan berpikir bahwa ungkapan ini muncul pada saat pandemi covid-19 saat ini dan sengaja dimunculkan ketika wabah korona telah menjadi pandemi. Tetapi sebenarnya, ungkapan ini bukan sekedar muncul dan menjadi pembenaran terhadap semua kejadian dan peristiwa yang ada dan kita alami sekarang ini.

Ungkapan ini muncul dan bertujuan untuk menjadi motivasi buat kita untuk saling bahu membahu dan bersatu padu untuk saling peduli satu sama lain. Dan ungkapan “ tetap ada pelangi dibalik hujan badai” pun sebenarnya sudah ada jauh-jauh hari bahkan  sebelum kita semua lahir.

Ungkapan ini juga bukan sekedar untuk menghibur hati disaat pandemi, atau mencari sensasi dari kasus pandemi covid-19 saat ini. Ungkapan ini akan mempunyai arti dan makna berbeda apabila rasa optimis untuk kita semuanya lahir dari hati sanubari yang paling dalam untuk saling menggugah bahwa dibalik kesusahan kita akibat pandemi saat ini ternyata masih ada jutaan orang lagi yang lebih susah dari kita saat ini.

Disisi lain, pandemi covid-19 saat ini merupakan sebuah tragedi yang luar biasa dan telah menghancurkan semua tatanan kehidupan kita saat ini. Tragedi yang benar-benar menyengsarakan semua orang dari mulai yang sudah mulai mapan dalam sisi ekonomi sampai pada saudara-saudara kita yang masih belum seberuntung kita. Semuanya terimbas dan terdampak akibat bencana non alam ini.

Hormat dan do’a  kita semua kepada seluruh tim medis yang telah banyak gugur sebagai garda terdepan dalam menghadapi pandemi covid-19. Mereka bekerja tanpa pamrih dan tanpa pilih kasih. Siapapun pasiennya mereka akan mendampinginya sepenuh ikhlas dan setulus hati.

Alangkah tidak pantas dan tidak tahu dirinya kita, pada saat mereka gugur justru kita menolak jenazahnya. Dimana letak jati diri dan jiwa kemanusiaan kita semua. Apa masih pantas kita mendapat perlakuan yang baik dari tim medis sementara pada saat yang bersamaan kita berbuat tidak adil sama mereka.

Mudah-mudahan sebagian kecil masyarakat kita yang masih mempunyai pikiran kerdil dan menuruti egonya akan segera sadar bahwa apa yang dilakukannya merupakan perbuatan yang melukai para pahlawan kemanusiaan kita. Mudah-mudah apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan oleh tim medis dari gugus tugas covid-19 pada saat mereka masih hidup akan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Semua yang terjadi saat ini adalah bagian sejarah pahit hidup kita yang tidak akan pernah kita lupakan. Peristiwa pandemi saat ini akan menjadi catatan kelabu hingga anak cucu. Sejarah kelam yang barangkali akan tetap dikenang selama hayat di kandung badan. Sedih, susah, sengsara, dan menderitanya kita saat ini akan menjadi catatan sejarah hidup kita. 

Memang benar bahwa, banyak orang berkesusahan, banyak usaha kecil dan usaha mikro tutup akibat pandemi ini, belum lagi korban covid-19 terus bertambah dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu, banyak perusahaan mem PHK para karyawannya, banyak orang yang sudah mulai mapan jatuh dan terpuruk lagi,  dan lain sebagainya. Semua ini tentu menjadi pukulan telak bagi kita semua. Tetapi, kita juga harus yakin dan optimis bahwa semua ini tentu akan ada batas dan waktunya. Semua ini tentu akan ada endingnya.

Optimisme adalah sebuah hal yang sangat penting untuk menjalani hidup yang serba sulit seperti sekarang ini. Optimisme bukan hanya sekedar mendorong semangat hidup kita menjadi lebih baik, tetapi juga sekaligus memberikan stok kesabaran hati dan stimulus ketabahan untuk tetap melihat celah bahwa asa dan harapan itu pasti akan tetap ada.

Pada saat rasa optimis sudah tidak ada pada diri kita maka berakhirlah semuanya.  Kita adalah makhluk Tuhan yang Maha Sempurna. Dengan kesempurnaan yang kita miliki saat ini sudah seharusnya menjadi modal buat kita untuk berpikir jernih tentang apa yang terjadi dan apa yang semestinya kita lakukan. Bukan justru putus asa dan menyerah dengan semua keadaan ini.

Dan warna pelangi itu sekarang sudah mulai bermunculan. Tanpa ada yang menggerakkan dan tanpa ada himbauan saat ini semua masyarakat bersatu padu dan bahu membahu untuk saling membantu. Mulai dari tingkat RT kita masing-masing sampai pada tingkat nasional.

Alangkah indah sikap mereka semua, ketika dalam satu lingkungan RT ada 2 sampai 10 orang yang berkecukupan kemudian secara suka rela membantu warga lainnya yang benar-benar membutuhkan. Motivasi untuk saling membantu, bukan karena mereka bebas dari dampak covid-19 dan bukan karena mereka mempunyai ekonomi yang lebih mapan, tetapi mereka dapat berpikir jernih bahwa dibalik kesusahannya ternyata banyak lagi yang lebih susah dari mereka dan membutuhkan uluran tangan mereka semua.

Jadi buat saudara-saudara kita yang benar-benar terimbas oleh pandemi covid-19, tidak usah putus asa. Yakinlah bahwa tetangga kita dan lingkungan sekitar dimana kita tinggal tetap akan peduli dengan keadaan ini. Begitu juga bagi saudara-saudara kita yang telah mengulurkan tangan untuk membantu sesama, tetaplah menjadi pelangi indah bagi saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan uluran tangan. Tetaplah menjadi dermawan bagi semua orang dan tetaplah memberikan keindahan warna bagi lingkungan sekitar kita.

Kekayaan kita sesungguhnya adalah rasa dermawan dan jiwa pemurah kita. Kita mempunyai sedikit kelebihan dibandingkan orang lain disekitar kita. Kelebihan yang kita miliki saat ini merupakan anugerah dan nikmat dari Tuhan yang sungguh luar biasa dan harus kita syukuri.

Saat inilah kita diuji apakah kita akan sanggup melihat kesusahan dan penderitaan disekitar kita sementara kita masih cukup dan masih mampu untuk membantu mereka semua. Membantu mereka yang sedang membutuhkan adalah tabungan kita sesungguhnya untuk bekal di akhirat kelak karena sesungguhnya tidak ada kehidupan yang abadi dalam hidup ini.

Semoga tragedi ini akan segera berakhir secepatnya dan semua sendi-sendi kehidupan dan berjalan normal kembali. Kita tetap dukung pemerintah untuk bekerja dan menyelesaikan tragedi non alam ini. Kita tetap harus optimis dan  bersatu untuk saling membantu. Kita patuhi protokol kesehatan untuk beraktivitas. Kita dukung para tenaga medis sebagai pahlawan kemanusiaan dan kita tetap harus produktif walaupun harus bekerja dari rumah.



Post a Comment

0 Comments