Produktivitas Kerja : Pengertian dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya

 A.Pengertian Produktivitas Kerja

Sahabat laman24 yang budiman! Produktivitas kerja berasal dari bahasa Inggris, product yang mempunyai arti “result, outcome”. Kemudian berkembang menjadi kata productive yang berarti menghasilkan, dan productivity yang mempunyai arti “having the ability make or create, creative”.

Produktivitas mempunyai arti kekuatan atau kemampuan menghasilkan sesuatu. Produktivitas menunjukkan tingkah laku sebagai keluaran (output) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang menjadi latar belakang.

Sahabat laman24 yang budiman! Makna produktivitas kerja pada awalnya disampaikan oleh Qesney, seorang ekonom Perancis pada tahun 1776. Konsep ini banyak dikenal dalam bidang ekonomi dan industri. Dalam konteks ekonomi, produktivitas menunjuk pada hasil yang didapat dalam proses produksi dengan menggunakan satu atau lebih faktor produksi (Kohler dalam Mulyono, 1993).

Ini berarti bahwa suatu organisasi dikatakan produktif, jika menghasilkan banyak produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan semakin produktif organisasi tersebut. Sedang Barner (1980) menekankan produktivitas dalam konteks pencapaian tujuan.

Sahabat laman24 yang budiman! Produktivitas adalah suatu hal mengenai tingkah laku manusia atau individu, yaitu tingkah laku produktivitasnya. Menurut Sedarmayanti (2004) produktivitas pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari metode kerja kemarin dan hasil  yang dapat diraih esok harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini.

Sikap sikap mental yang produktif  antara lain menyangkut sikap motivatif, disiplin, kreatif, inovatif, dinamis, professional, dan berjiwa kejuangan

Sahabat laman24 yang budiman! Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasi.

Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik-karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (output).

Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas (Masofa, 2008).  

Sahabat laman24 yang budiman! Setiap organisasi pada umumnya memiliki tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Begitu juga dengan guru. Barner (1980) mengatakan produktivitas organisasi dapat diukur dengan membandingkan antara output dengan input.

Secara kuantitatif, produktivitas merupakan rasio antara hasil yang diperoleh dengan pengorbanan dari keseluruhan sumber daya yang dikeluarkan untuk menghasilkan output. Artinya, seberapa besar kemampuan suatu organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien .

Rohiat (2008:17) mengatakan produktivitas dapat dilihat dari dua sudut, yaitu individu dan organisasi. Dari sudut individu, produktivitas dapat dipandang sebagai potensi yang terdapat di dalam diri individu yang digunakan secara maksimal tanpa kebergantungan pada pihak lain.

Sahabat laman24 yang budiman! Sedangkan Gilmore (dalam Rohiat, 2008) mengemukakan produktivitas adalah kualitas atau daya yang dihasilkan, membawa keluaran (output) yang lebih, kreatif, generatif, dan menghasilkan keuntungan.

Sementara, The Liang Gie (1988: 31), mengatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil kerja yang berupa barang- barang atau jasa dengan sumber atau tenaga yang dipakai dalam suatu proses produksi tersebut.

Sahabat laman24 yang budiman! Produktivitas kerja bukan semata mata ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya, melainkan kualitas unjuk kerja juga penting diperhatikan. Unjuk kerja yang baik dapat dipengaruhi oleh kecakapan dan motivasi. Kecakapan tanpa motivasi atau motivasi tanpa kecakapan, keduanya tidak dapat menghasilkan output yang tinggi.

Produktivitas kerja indidividu perlu ditingkatkan secara terus-menerus, baik melalui pendidikan formal maupun latihan dan pengembangan produktivitas organisasi dapat lebih meningkat.

Sahabat laman24 yang budiman! Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil dengan masukan sebagaimana Hasibuan (2000) menyatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara hasil (output) dengan masukan (input). Jika produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.

Produktivitas dapat diartikan perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan seluruh sumber daya yang digunakan per satuan waktu. Whitemore dalam Uno (2007) menyatakan bahwa produktivitas kerja guru adalah hasil kerja guru yang terefleksi dalam cara merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses belajar mengajar.

Sahabat laman24 yang budiman! Berdasar definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa produktivitas kerja mengandung makna: (1) sumber daya atau potensi individu (input); dan (2) hasil yang dicapai (output).

Produktivitas kerja adalah potensi atau daya yang dihasilkan oleh individu yang digunakan secara maksimal untuk mencapai keluaran (output) yang lebih, kreatif, generatif, dan menghasilkan keuntungan atau kebermanfaatan.

B. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Sahabat laman24 yang budiman! Produktivitas kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri, maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah.

Sahabat Inspiratif! Menurut Mangkuprawira (2003:47) faktor yang mempengaruhi produktivitas relatif kompleks, bisa jadi faktor intrinsik (tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, kesehatan dan pengalaman) dan bisa faktor ekstrinsik (gaji/upah) lingkungan kerja, kepemimpinan, fasilitas kerja dan hubungan sosial).

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja Menurut Simanjuntak (1995:123) adalah sebagai berikut:

1.Kualitas dan kemampuan fisik karyawan

Sahabat laman24 yang budiman! Kualitas dan kemampuan fisik karyawan dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi kerja, mental dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan.

2.Sarana pendukung

Sahabat laman24 yang budiman! Sarana pendukung untuk meningkatkan produktivitas karyawan digolongkan menjadi 3, yaitu (a) menyangkut lingkungan kerja termasuk sarana dan peralatan yang digunakan, tehnologi dan cara produksi, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana lingkungan kerja itu sendiri, (b) menyangkut kesehatan karyawan yang tercermin dalam system pengupahan dan jaminan sosial serta jaminan keselamatan kerja, (c) Supra sarana, apa yang terjadi didalam perusahaan dipengaruhi juga oleh apa yang terjadi diluarnya, seperti sumber-sumber faktor produksi yang akan digunakan prospek pemasaran, perpajakan, perijinan dan lain-lain.

Sahabat laman24 yang budiman! Selain itu, hubungan antara pimpinan dan karyawan juga mempengaruhi kegiatan-kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

Bagaimana pandangan pimpinan terhadap bawahan, sejauh mana hak-hak karyawan mendapat perhatian sejauh mana karyawan diikutsertakan dalam menentukan kebijaksanaan. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja menurut Saksono (1997)  adalah sebagai berikut:

1.Adanya etos kerja yang merupakan sikap hidup yang bersedia bekerja keras demi masa depan yang lebih baik, semangat untuk mampu menolong dirinya sendiri, berpola hidup sederhana, mampu bekerjasama dengan sesama manusia dan mampu berfikir maju dan kreatif.

2.Mengembangkan sikap hidup disiplin terhadap waktu dan dirinya sendiri dalam arti mampu melaksanakan pengendalian terhadap peraturan, disiplin terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai manusia.

3.Motivasi dan orientasi kemasa depan yang lebih baik. Bekerja dengan produktif oleh dorongan/motivasi untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Sahabat laman24 yang budiman! Menurut Siagian (1982:18) menyatakan bahwa produktivitas dapat mencapai hasil yang maksimal apabila ketiga faktornya dapat terpenuhi dan dilaksanakan. Adapun ketiga faktor tersebut adalah:

1.Produktivitas dikaitkan dengan waktu.

Sahabat Inspiratif! Dalam hal ini berhubungan dengan penetapan jadwal pekerjaan menurut persentase waktu yang digunakan, misalnya kapan seseorang harus memulai dan berhenti bekerja. Kapan harus memulai kembali bekerja dan kapan pula akan berakhir dan sebagainya. Dengan adanya penjadwalan waktu yang baik, kemungkinan terjadinya pemborosan baik SDM maupun SDA dapat dihindari.

2.Produktivitas dikaitkan dengan sumber daya insani.

Sahabat laman24 yang budiman! Untuk melihat keterkaitan produktivitas dengan sumber daya insani, manager / pimpinan perusahaan tersebut bisa melihat dan segi teknis semata. Dengan kata lain meningkatkan produktivitas kerja juga menyangkut kondisi, iklim, dan suasana kerja yang baik.

3.Produktivitas dikaitkan dengan sarana dan prasarana kerja.

Sahabat laman24 yang budiman! Untuk dapat tercapainya produktivitas kerja tidak terlepas dari faktor sarana serta prasarana yang ada dalam perusahaan tersebut.Untuk dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga tidak terjadi pemborosan dalam bentuk apapun.

Menurut Ravianto (1995:47) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi produktivitas dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu :

1.Faktor yang mempengaruhi produktivitas dari perekonomian atau industri-industri secara keseluruhan.

2.Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas organisasi unit-unit usaha atau pabrik individual.

3.Faktor-faktor produktivitas yang mempengaruhi produktivitas perseorangan.

Sahabat laman24 yang budiman!Kemudian  Kusriyanto (1996:87) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja terdiri dari : a) Sikap mental, b) pendidikan, c) keterampilan, d) manajemen, e) hubungan industrial pancasila, f) tingkat penghasilan, g) gizi dan kesehatan, h) jaminan sosial, i) lingkungan dan iklim kerja, j) saran produksi, k) teknologi, l) kesempatan berprestasi.


Post a Comment

0 Comments