Filosofi Roda Pedati


Sahabat yang budiman! Cerita roda pedati adalah sebuah cerita klasik yang syarat dengan makna dan filosofi kehidupan. Tak jarang perumpaan roda pedati akan menjadi filosofi kehidupan. Kehidupan  yang penuh dengan misteri dan ketidak pastian tentang hari berikutnya.

Sebuah kalimat bijak menyatakan “ Yesterday is memory, today is reality and tomorrow is mystery”. Tidak ada seorang pun akan mengetahui apa yang terjadi hari esok. Karena hari esok adalah sebuah awal kehidupan yang pasti akan berbeda dari hari kemarin dan juga hari ini.

Hari esok adalah sebuah harapan baru untuk selalu memperbaiki diri agar tidak terlalu arogan dan jumawa dengan semua yang kita miliki. Karena ketika semua itu telah pergi dan menjauh dari hidup kita maka hal itu hanya menjadi cerita indah masa lalu kita yang akan selalu kita sesali sepanjang hidup kita. semuanya akan sia-sia saja.

Sahabat yang budiman! Banyak dari kita selalu menyesali pada saat kenyataan tidak sesuai dengan harapan dan impian. Tapi, terkadang kita juga  lupa bahwa hal itu terjadi barangkali karena kelalaian dan ketidaksiapan diri kita untuk menyambut hari esok yang penuh teka-teki dan misteri.

Ada hal menarik yang dapat kita ambil hikmahnya dari cerita pedati, penarik pedati, pengendara pedati dan juga roda pedati yang sekaligus menjadi inspirasi dan filosofi kehidupan ini. Filosofi dari pedati, penarik pedati, pengendara pedati dan juga roda pedati adalah sebagai berikut:

1. Manfaat pedati dalam memindahkan barang-barang dan kebutuhan manusia dari suatu tempat ke tempat lain memberi analogi bahwa pedati adalah sebuah kendaraan yang bermnafaat dan akan selalu dibutuhkan manusia demi kelangsungan hidupnya.

Sahabat yang budiman! Pedati adalah sebuah kendaraan dan sarana transportasi untuk mengangkat beban berat seperti padi, kopi, cengkeh, batu, pasir, batu bata, kerikil, dan lainnya. Barang-barang tersebut adalah kebutuhan utama manusia untuk kelangsuangan hidup mereka. Pedati tidak pernah mengeluh seberapa berat beban yang akan diangkatnya.

Ketika muatannya berlebih pedati juga tidak pernah mengeluh. Begitu juga ketika hasil panen tidak terlalu melimpah, maka pedatipun mempunyai tugas yang relatif ringan. Semuanya diterima dan dikerjakan oleh pedati tanpa penyelesalan dan keluh kesah.

Sahabat yang budiman! Begitulah hendaknya hidup manusia. Jangan sekali-sekali mengeluh dan menyesali semua yang telah ada dan diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa saat ini.  Yakinlah bahwa seberat apapun beban hidup ini dalam suatu waktu pasti akan menjadi ringan diwaktu yang lain. Semua beban hidup yang kita terima saat ini hendaknya menjadi motivasi buat kita untuk lebih baik lagi dalam melangkah kedepannya.

Begitu juga dengan jabatan ataupun pekerjaan yang kita miliki saat ini. Jabatan dan pekerjaan kita saat ini sebenarnya merupakan sebuah beban yang harus dipertanggungjawabkan. Sebuah tugas untuk menyelesaikannya. Tidak serta merta semuanya itu datang dan pergi dengan sendirinya, melainkan ada mekanisme tanggung jawab yang harus kita emban dan kita selesaikan dengan sebaik-baiknya.

2. Muatan pedati yang seimbang dan tidak berlebihan  akan mempermudah dan memperingan kerbau dan pengendara  untuk mengendalikannya.

Sahabat yang budiman! Walaupun pedati tidak pernah mengeluh dan protes terhadap barang-barang yang kita embankan, namun sudah semestinya pengendara pedati harus menyeimbangkan antara beban dan kekuatan roda dan kerbau penariknya.

Hal ini bermakna bahwa manusia sebagai mahluk paling sempurna dimuka bumi manusia harus berbuat adil dan seimbang. Keadilan dan keseimbangan bukan hanya diperuntukkan bagi sesama manusia, melainkan juga dengan mahluk lainnya.

Sahabat yang budiman! Peran manusia dalam menegakkan keadilan sangat berperan penting dalam menjaga ekosistem dunia. Keseimbangan dalam mengatur beban dan kekuatan pedati adalah sebuah cermin tentang keadilan. Keadilan tersebut akan membuat kerbau ataupun sapi sebagai penarik pedati mempunyai kekuatan penuh untuk memindahkan hasil panen atau kebutuhan lain dari satu tempat ke tempat lainnya.

Begitu juga dengan roda pedati. Dengan keseimbangan yang telah diatur oleh pengendara pedati telah membuat jari-jari roda pedati berputar dengan dengan normal. Roda-roda pedati pun berputar dengan melangkah dengan pasti tanpa khawatir harus terseok-seok dalam melintasi jalan yang penuh lubang dan terkadang mendaki.

3. Pedati yang harus dikendalikan oleh manusia menganalogikan bahwa sebagai mahluk paling sempurna dimuka bumi manusia harus berbuat adil dan seimbang untuk sesama manusia dan juga mahluk lainnya.

Sahabat yang budiman! Sehebat apapun pedati dan sekuat apapun kerbau yang menariknya tanpa dikendalikan oleh manusia maka pedati dan kerbau yang menariknya akan pergi kemana mereka suka dan tidak dapat dikendalikan. Pedati juga tidak akan pernah peduli mana jalan yang harus dilewati dan mana jalan yang harus dihindari.

Begitulah peran sentral manusia dalam mengontrol pedati dan kerbau yang menariknya. Pedati adalah sarana yang menggunakan kerbai dan ada manusia sebagai pengendaranya. Semua harus dikendalikan oleh pengendaranya. Tanpa haluan dan arahan sang pengendara maka terkadang tujuan tidak akan pernah sampai.

Begitu juga dengan kehidupan ini yang selalu membutuhkan arahan dan bimbingan. Ibarat pepatah kata “ diatas bulan masih ada bintang”. Yang berilmu akan tetap berbagi untuk semua yang membutuhkan. Yang merasa kurang dalam pengetahuan juga tetap menghargai yang mempunyai pengetahuan lebih.

Itulah prinsip dasar kehidupan yang akan selalu berbagi dan saling mengisi agar hidup semakin terarah dan fokus untuk mencapai tujuan hakiki yaitu kebahagiaan hidup didunia dan juga kebahagiaan di akhirat kelak.

4. Roda pedati yang selalu berputar menggambarkan bahwa kehidupan akan selalu berubah dan silih berganti tanpa ada yang mengetahuinya.

Sahabat yang budiman! Ketika kita berada pada posisi yang menguntungkan diri kita, tidak boleh kita terlalu jumawa dan seolah-olah bahwa kita akan hidup selamanya. Hal ini bukan tanpa alasan. Banyak sudah cerita pahit dari kehidupan yang penuh dengan ketidak pastian ini.

Barangkali semua cerita itu sangat dekat dengan kita, baik itu saudara, teman, tetangga, keluarga atau bahkan diri kita. Cerita dimana pada moment dan waktu tertentu kita adalah sosok yang sangat dihormati dan dihargai oleh semua orang karena properti yang melimpah yang kita miliki.

Seiring berubahnya tahun dan waktu yang terus berputar ternyata kenyataan berbanding terbalik dengan semua cerita kejayaan kita pada waktu sebelumnya. Semua orang menghindar, fugur kita pun sudah tidak dihargai oleh orang lain lagi karena semua yang kita miliki telah habis dan nyaris tidak bersisa akibat suatu sebab yang barangkali diri kita sendiri yang mengetahuinya.

Sahabat yang budiman! Kisah seperti itu sudah sering kita dengar dan berada dekat dan tidak jauh dari kita. Maka benar kalimat yang menyatakan bahwa hari esok adalah sebuah hari yang penuh dengan misteri dan teka-teki.

Arti dari peribahasa Bagai roda pedati, sekali ke atas, sekali ke bawah adalah Hidup manusia yang selalu berubah, kadang kaya dan kadang miskin, kadang senang kadang susah, kadang bahagia kadang sedih, kadang sukses tak jarang juga gagal, kadang memiliki segalanya tapi kadang tidak mempunyai apa-apa. 

Itulah proses dan fase kehidupan yang tetap harus dilalui manusia. Hal terbaik yang harus kita lakukan adalah terus berpikir, berjuang dan berdoa agar hidup kita hari esok akan lebih baik daripada hidup kita  hari ini dan juga hari kemarin.


Post a Comment

7 Comments