9 Faktor yang dapat mempengaruhi karakter seseorang


Sahabat  yang budiman! Karakter merupakan beberapa sifat manusia sebagai tanda-tanda kebaikan, kebajikan dan kematangan moral manusia itu sendiri.  Sementara, secara etimologi, istilah karakter berasal dari bahasa Latin, yaitu “character”, yang berarti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak

Pada dasarnya, karakter juga merupakan  cara seseorang memfokuskan dirinya serta mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku/perilaku. Seseorang yang cenderung berperilaku tidak jujur, kejam atau jahat akan menghasilkan karakter jelek dan karakter tidak baik.

Sementara orang yang berperilaku jujur, sopan, suka menolong dan religius dikatakan sebagai orang yang berkarakter baik dan mulia. Istilah karakter juga bersangkut kait dengan personality (kepribadian) yang dimiliki oleh  seseorang yang akan tetap melekat pada dirinya. Orang yang baik tetap akan mempunyai kepribadian yang baik. Begitu juga sebaliknya.

Sahabat  yang budiman! Dari pengertian dan makna karakter diatas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian dan akhlak seseorang yang akan berdampak pada kehidupannya saat ini dan juga pada masa yang akan datang.

Pentingnya karakter dalam membangun sumber daya manusia juga telah menjadi fokus utama pemerintah untuk memberikan kurikulum pendidikan karakter di semua jenjang sekolah. Tetapi dalam perjananannya barangkali belum berjalan maksimal. Tugas orang tualah yang akan berperan penting dalam membangun karakter anak agar menjadi anak-anak yang baik dan berkarakter religius.

Dalam perjalanannya, membangun karakter anak ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh waktu dan proses yang lama karena banyak faktor yang mempengaruhi karakter seseorang. Ada pun faktor-faktor  yang mempengaruhi karakter seseorang adalah sebagai berikut:

1.Keluarga

Sahabat  yang budiman! Benarkah keluarga mempunyai pengaruh signifikan dalam pembentukan karakter seseorang? Jawabannya adalah benar. Keluarga merupakan tempat pertama sumber belajar dan sekaligus tauladan yang baik bagi pembentukan karakter seseorang. Keluarga juga sekaligus menjadi tempat berlindung dan tempat belajar yang sangat baik bagi kita dalam membentuk karakter yang baik.

Selain itu, Keluarga juga merupakan  lembaga sosial terkecil buat diri kita untuk belajar bersosialisasi satu sama lain. Keluarga merupakan miniatur masyarakat yang kompleks dan beragam.  Anak-anak akan mengalami proses  pengenalam jati diri dan sosialisasi dari keluarga. Mereka akan  anak belajar bersosialisasi, saling memahami dan menghayati, dan merasakan segala aspek kehidupan yang tercermin dalam kebiasaan dan budaya yang ada dalam keluarga tersebut.

Sahabat  yang budiman! Permasalahan yang muncul saat ini adalah; seiring dengan perkembangan zaman yang serba cepat dan modern ini, pendidikan moral dan karakter dalam keluarga pun sudah mulai tergerus dan luntur. Arus informasi dan globalisasi telah mempengaruhi segala aspek kehidupan kita.

Kemajuan teknologi digital dan arus informasi mempunyai dampak positif dan sekaligus dampak negatif buat anak-anak kita. Dampak-dampak tersebut terkadang membuat anak-anak kita terpengaruh dengan keadaan lingkungan sekitar kita. Lingkungan yang baik akan berdampak positif. Sebaliknya lingkungan yang kurang baik juga akan mempengaruhi karakter anak-anak kita.

Untuk mengantisipasi dampak negatif tersebut, makan keluarga adalah benteng dan sekaligus filternya. Dengan demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa peran kelurga sangat besar sebagai penentu terbentuknya moral manusia-manusia yang dilahirkan.

Selain itu, perkembangan karakter seorang anak dipengaruhi oleh perlakuan keluarga terhadapnya. Karakter seseorang terbentuk sejak dini, dalam hal ini peran keluarga tentu sangat berpengaruh. Pendidikan dalam keluarga sangatlah penting dan merupakan pilar pokok pembangunan karakter seorang anak. Pendidikan dasar wajib dimiliki tidak hanya oleh masyarakat kota, tetapi juga masyarakat pedesaan.

2.Lingkungan

Sahabat  yang budiman! Lingkungan masyarakat punya pengaruh besar dalam pembentukan karakter kita.  Hal ini terlihat ketika kita mengintegrasikan diri ditengah masyarakat, maka perilaku kita pun berangsur-angsur bisa berubah sesuai dengan kondisi lingkungan masyarakat kita berada.

Walaupun terkadang kita terkadang ingin merubah nilai-nilai lingkungan masyarakat dengan ide dan pemikiran yang kita punya. Tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Justru kita yang terpengaruh dengan lingkungan sosial masyarakat disekita kita. Hal ini menandakan bahwa lingkungan memang berpengaruh signifikan dengan pembentukan karakter kita.

Sementara, faktor ingin diterima di lingkungan masyarakat terkadang menjadi lebih penting dari pada nilai nilai yang kita miliki. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalag kita harus mempunyai jati diri dan melihat siapa diri kita sebelum terjun ke masyarakat dan bersosialisasi bersama mereka.

Sahabat  yang budiman! Ada juga pameo yang menyatakan bahwa “Manusia adalah produk lingkungan”. Hal ini bermakna bahwa sebagus apapun kita kalau berada dilingkungan yang kurang bagus maka hasilnya kadang juga tidak maksimal. Sebaliknya, ketika termasuk dalam kategori kurang bagus tetapi selalu berada dalam lingkungan yang bagus maka kita juga akan menjadi bagus. Hal tersebut sudah menjadi konsekuensi logis dari sebuah kehidupan yang penuh warna-warni.

Seorang anak kecil yang terbiasa berkata kotor dan tidak baik akan sulit untuk merubahnya lagi. Anak kecil tersebut  tentu saja  meniru dan mencontoh apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Tidak ada yang dapat disalahkan dalam hal ini. Yang perlu kita ketahui adalah sumber masalah anak kita berkata kotor?

Semua kita pasti sepakat untuk menghentikan kebiasaan buruk sang anak. Tetapi pada saat anak-anak kita kembali mengulang dan tidak patuh dengan perintah kita, makan kita akan memukulnya. Namun, anak kita justru semakin menjadi-jadi karena ia merasa tidak diberi hak untuk mengatur dirinya sendiri.

Sahabat  yang budiman!Kita tidak akan mudah meminta si anak yang terbiasa berkata kotor itu untuk berhenti berkata, sementara orang lain juga melakukan yang sama. Untuk itu, titik pemecahannya adalah dengan menciptakan lingkungan yang sehat bagi anak-anak dan individu yang tinggal di dalamnya.

Lingkungan yang berkarakter sangatlah penting bagi perkembangan individu. Lingkungan yang berkarakter adalah lingkungan yang mendukung terciptanya perwujudan nilai-nilai karakter dalam kehidupan, seperti karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya.

Sementara, kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran / amanah, diplomatis, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong, gotong royong / kerjasama dan lain-lain.

Sahabat  yang budiman! Kita harus membiasakan membangun pola pikir positif, melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, membangun karakter diri yang pantang menyerah dan seterusnya. Dalam kehidupan sehari-hari dalam keluarga kita biasakan menerapkan nilai-nilai tersebut.

Memberi kesempatan anak berpendapat dalam memutuskan bahan dekorasi rumah, mengajak anak berunding tentang tempat les sekolah, dan mengajak anak untuk ikut berbagi peran dalam menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Hal itu bagian dari proses membangun karakter anak.

Sahabat  yang budiman! Kebiaasaan-kebiasaan positif semacam itu pada akhirnya akan diteruskan oleh si anak pada lingkungan sosial yang lebih besar, yakni di sekolah dan masyarakat. Keluarga adalah institusi pertama tempat anak membangun karakternya. Kita sebagai orangtua hendaknya menerapkan pola asuh dan pendidikan yang sehat dan baik dalam keluarga.

Di sekolah, pendidikan karakter juga hendaknya diwujudkan dalam setiap proses pembelajaran, seperti pada metode pembelajaran, muatan kurikulum, penilaian dan lain-lain. Di lingkungan sekolah sebenarnya anak didik memiliki wadah untuk mengembangkan diri dan membangun karakter diri melalui kegiatan ekstrakulikuler. Pendidikan ekstrakulikuler merupakan media untuk membangun rasa tanggung jawab, kemampuan bersosialisasi dan interaksi, toleransi, bekerjasama dan lain-lain.


3.Sikap Mental

Sahabat  yang budiman! Sikap mental merupakan bagian paling penting untuk menjamin dirinya dalam menjaga penampilan seseorang yang sekaligus akan melahirkan citra dirinya didepan orang lain. Unsur ini yang menentukan apakah seseorang menjadi sosok yang baik budi atau justru sebaliknya.

Sementara, kejujuran dan ketulusan adalah menjadi tameng dan sekaligus motivasi buat kita untuk selalu menjaga ritme positif dari perilaku kita sehari-hari. Orang yang bersikap mental baik akan selalu bekerja rajin tanpa harus diperintah, dan konsisten tanpa harus diawasi. Mereka juga selalu berinisiatif melakukan hal-hal positif untuk mewujudkan semua impian dan harapannya dimasa depan.

Keberhasilan dan kesuksesan seseorang juga sangat dipengaruhi oleh seberapa konsisten orang tersebut dalam menjaga sikap mentalnya. Sikap mental juga merupakan pondasi seseorang sebelum menentukan sikap dan mengambil keputusan. Sikap mental adalah cermin diri seseorang untuk memberikan gambaran tentang dirinya dan komitmennya dalam mencapai sebuah cita-cita yang ingin diwujudkan.

4.Pergaulan

Sahabat  yang budiman! Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya yang akan berperan besar dalam pembentukan karakter seseorang.

Pergaulan juga akan membawa dampak positif dan sekaligus negatif buat seseorang. Tergantung jenis pergaulan seperti apa yang mereka hadapi dari hari ke hari dan dari waktu ke waktu. Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih erat dan dekat.

Tetapi hal berbeda akan kita temui ketika seseorang  hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Karakter  adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya yang pada akhirnya akan sangat cair dalam kenyataannya. Tergantung faktor-faktor mana saja yang lebih dominan.

Hal sederhana yang dapat kita lihat adalah ketika orang tua menyuruh anak untuk belajar, tetapi dalam waktu yang bersamaan datanglah teman-temannya untuk mengajaknya nonton ataupun bermain, maka sudah hampir dapat dipastikan bahwa sang anak tersebut akan  lebih memilih pergi nonton dengan teman-temannya, dari pada mengikuti perintah orang tuanya.

Contoh tersebut merupakan fakta yang terlihat saat ini. Maka dari itu tugas orang tua haruslah mengontrol dan membatasi anaknya dengan siapa anaknya berteman dan bergaul. Karena pergaulan sangatlah mempengaruhi karakter seorang anak. 

Pergaulan yang positif akan membawa hal yang positif dan membentuk karakter anak yang positif, sebaliknya jika pergaulannya negatif maka karakter anak tersebut negatif, jadi karakter seseorang itu di pengaruhi oleh pergaulan.

Sementara kasus lain terkadang membuat kita miris melihatnya. Anak-anak kita terkadang melakukan pergaulan-pergaulan yang salah karena kurangnya perhatian orang tua dalam mendidik dan mengontrol dengan siapa anaknya bergaul. Anak kita melakukan pergaulan yang salah bukan hanya di karenakan lingkungannya tetapi anak kita ingin perhatian dari orang tua.

Sesibuk apapun kita dan sebanyak apapun pekerjaan kita, tetap tanamkan konsep bahwa keluarga tetap nomor satu. Begitu juga dengan anak-anak kita yang butuh perhatian dan kasih sayang dari kita.

5.Waktu yang digunakan

Sahabat yang budiman! Waktu adalah sesuatu yang sangat berharga buat kehidupan manusia. Waktu tidak dapat dibeli dan digantikan oleh siapapun dan oleh apapun. Pepatah Inggris menyatakan bahwa “ time is money(waktu adalah uang)”. Sementara, pepatah Arab juga menyatakan bahwa waktu adalah ibarat pedang.

Begitu berharganya waktu sehingga pepatah tentang waktupun begitu banyak dan rata-rata menyatakan tentang pentingnya sebuah waktu bagi kehidupan manusia. Semua pepatah tersebut mengingatkan kepada kita semua agar tidak terlena oleh waktu. Waktu akan terus berputar tanpa mengenal kompromi. Begitu juga dengan umur manusia.

Sahabat  yang budiman! Banyak orang tidak sadar ketika usia nya hampir seperempat abad atau bahkan mendekati setengah abad. Dengan usia tersebut terkadang mereka masih terlena dengan semua keindahan dunia tanpa memperhitungkan siapa dirinya dan juga bagaimana masa depannya. Mereka juga masih senang berfoya-foya dan berhura-hura tanpa tujuan pasti.

Terkadang mereka juga lupa dan cenderung mengisi hari-harinya selama ini dengan berbagai perbuatan yang kurang terpuji. Akhirnya mereka baru menyadari bahwa diusia yang hampir setengah abad ini ternyata baru muncul kesadaran tentang betapa pentingnya waktu yang kita lalui selama ini. Tetapi alangkah ruginya mereka bahwa sebagian hidupnya selama ini telah terbuang sia-sia.

Sahabat  yang budiman! Tetapi bagi orang lain ditempat lain, waktu akan mereka gunakan untuk kegiatan positif dan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Mereka menyadari betul bahwa penyelesalan akan selalu datang belakangan. Mereka juga tidak ingin penyelesalan muncul dikemudian hari. Mereka dapat memanfaatkan waktu untuk belajar agama, belajar tentang kebaikan, belajar tentang sifat berbagi, belajar  saling peduli terhadap sesama, dan lain sebagainya.

Detik demi detik, menit demi menit hingga hari demi hari akan mereka manfaatkan dengan kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat bagi orang lain. Betapa muliany mereka semua sehingga ketika ajal menjemput mereka yang ada adalah sebuah keikhlasan dan kedamaian.

Sebaliknya, orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik dan bermanfaat bagi dirinya untuk mendekatkan diri pada Tuhan Nya, maka ketika ajal datang menjemput yang ada hanya kata tidak siap/belum siap dan penyelesalan atas waktu yang mereka gunakan selama ini.

6.Sumber Belajar yang digunakan

Sahabat  yang budiman! Puluhan bahkan ratusan juta buku telah beredar didunia ini baik dalam bentuk buku cetak ataupun e-book. Belum lagi sumber belajar lain seperti majalah, koran, jurnal, makalah bahkan portal berita online. Ada juga situs, blog, website bahkan web browser seperti google, yahoo dan lain sebagainya.

Semua itu adalah sumber belajar yang dapat kita beli dan kita jumpai dimana saja. Tetapi, apabila sumber belajar ini tidak kita pilih dan kita pilah dengan baik maka  Jutaaan buku telah beredar dan banyaknya sumber belajar tersebut akan sangat mempengaruhi karakter kita sebagai manusia normal.

Sumber belajar tersebut memang penting dan akan sangat bermanfaat bagi masa depan dan juga keahlian seseorang demi pekerjaan dimasa depan. Tetapi apabila tidak kita imbangi dengan sumber belajar utama, yaitu Al Qur’an dan Al Hadist atau kitab suci lain (tergantung agama dan kepercayaan kita masing-masing) maka sumber-sumber belajar tersebut terkadang akan membuat kita lalai.

Kita hanya akan menjadi orang world oriented only, padahal masih ada kehidupan kita berikutnya yaitu akhirat.

7.Kebiasaan dan budaya

Sahabat  yang budiman! Manusia tidak bisa terlepas kaitannya dengan kebiasaan sehari-hari yang mereka lakukan.  Manusia dan kebiasaannya akan selalu berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Kebiasaan yang baik akan membentuk karakter yang balik. Sebaliknya kebiasaan yang kurang baik juga akan membentuk karakter yang tidak baik. Selain itu, Kebiasaan juga akan dipengaruhi oleh  budaya dan adat istiadat pada suatu daerah. 

Sebagai contoh, seorang anak yang terlahir dari keluarga militer maka sudah dapat dipastikan bahwa anak tersebut biasanya akan mendapat didikan militer juga dari orangtuanya, misalnya disiplin, teratur, tepat waktu dan juga tegas.

Sahabat  yang budiman! Barangkali awalnya akan sangat dirasakan sulit bagi sang anak, tetapi karena telah menjadi kebiasaan maka lama-kelamaan didikan itu akan menjadi kebiasaan/budaya oleh si anak yang akan membentuk karakter anak tersebut. Semakin lama didikan-didikan yang awalnya dianggap sulit akan menjadi kebiasaan yang sudah sangat melekat sampai kapanpun.

Seiring dengan perkembangan zaman yang telah mengarah ke modern dan cenderung mengikis peradaban, maka kebiasaan dan budaya Indonesia sekarang sudah mulai terkikis dan tidak terlalu populer dikalangan anak-anak kita. Permainan tradisional yang banyak dulu kita lakukan dan temui sekarang berbanding terbalik anak anak kecil sudah memegang handphone dimana-mana, serta budaya menghormati satu sama lain atau lebih sopan kepada yang lebih tua banyak berkurang.

Sahabat  yang budiman! Manusia dan Budaya adalah satu kesatuan yang tidak bia dipisahkan antara satu sama lain. Ini karena budaya adalah hasil dari sebuah kehidupan manusia dimana budaya tadi dibuat bersama-sama dengan manusia yang lainnya. Hubungan budaya dan masyarakat sendiri adalah suatu sistem sosial keseluruhan, dimana para anggotanya memiliki tradisi budaya dan bahasa.

Sebelum adanya teknologi, manusia bersikap menyerah pada alam dan semata-mata bertindak pada batas-batas lingkungan alam. Tetapi semakin canggihnya teknologi, kita manusia sekarang bahkan bisa memanfaatkan hasil alam dan tidak takut lagi dengan buasnya binatang. Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikap kita ketika berhubungan dengan orang lain.

Sikap dan perilaku yang menentukan baik atau buruknya suatu interaksi dan hubungan sosial. Jika manusia sudah memenuhi dua kategori yang diatas, maka timbullah keinginan manusia untuk menciptakan sesuatu, untuk menyatakan perasaan dan keinginannya pada orang lain.


8.Apa yang terlihat dan yang terdengar

Sahabat yang budiman! Ketika kita biasa mendengarkan alunan musik yang sangat keras dan full bass (sebut house musik). Gemerlapnya lampu blitz dan lekak lekuk para penari yang sangat seksi, cantik dan muda-muda semua disebuah tempat hiburan malam (sebut diskotik/pub malam). Hati kita dan perasaaan kita  pasti akan ikut dan terlena dengan suasana malam itu dengan semua keindahan dan kenikmatan yang ada, termasuk seksi lekuk tubuh para penari dibalik gemerlapnya lampu blitz yang tampil menawan.

Sahabat  yang budiman! Siapapun kita dan dari manapun berasal, suasana seperti itu akan sangat mempengaruhi karakter dan pembawaan kita. Dunia memang indah. Semuanya ada didunia ini. Yang dilarang dalam agama maupun dalam hukum di negara kita biasanya adalah sesuatu yang menjanjikan tentang keindahan dunia. Tetapi, tanpa sadar maka semua itu akan turut mempengaruhi seperti apa diri kita sebenarnya.

Ditempat yang lain dengan suasana lain, orang-orang mendengarkan tausyiah agama dan mendengarkan pengajian dari ayat-ayat Al Qur’an. Karakter yang terbentuk juga pasti akan berbeda. Keindahan dunia memang mempunyai makna yang berbeda pula bagi mereka. Mereka lebih senang mensyukuri segala keindahan dunia ini dengan kegiatan positif yang akan membangun mental dan spiritual mereka kearah yang positif dan paripurna

Sahabat  yang budiman! Keindahan dunia bagi sebagian orang adalah tentang isi dunia dan apa yang bisa dinikmati selama hidup didunia. Sehingga karakter yang muncul pada tipe manusia seperti ini adalah egois, mau menang sendiri, merasa selalu paling benar dan juga tidak pernah mau disalahkan.

Sementara orang yang memandang keindahan dunia karena faktor kekuasaan sang pencipta maka mereka pasti akan segera menyadari bahwa perbuatan-perbuatan yang baik dan rasa syukur dengan meningkatkan ibadahnya adalah cara terbaik untuk menikmati keindahan dunia.

Sahabat  yang budiman! Benar kalau ada yang menyatakan bahwa semua ada dan lengkap didunia ini.  Semua bisa kita dengar dan kita lihat. Sebagai makhluk yang paling sempurna, seharusnya kita sebagai manusia harus segera berbenah diri untuk kehidupan yang lebih baik. Keindahan dunia memang tidak ada habisnya dan tidak akan pernah habis. Semuanya menjanjikan keindahan dan kenikmatan luar biasa.

Tetapi, mulailah untuk berbuat lebih baik dengan melihat dan mendengar sesuatu yang positif buat diri kita saat ini dan juga buat bekal kehidupan kita berikutnya dan sekaligus persiapan diri kita pada saat ajal nanti datang dan telah menjemput kita. Yakin kita pasti bisa.

9.Pendidikan Agama

Sahabat yang budiman! Pendidikan yang benar dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Kedua orang tua adalah manusia yang paling dekat  dengan anak.

Baik budi atau tidaknya seorang anak akan sangat tergantung  tanggung jawab dan didikan orang tua. Ketika orang tua baik, mungkin anak  akan menjadi baik, dan sebaliknya, ketika orang tua tidak baik anak  juga akan kurang baik. Itulah yang akan mempengaruhi karakter seorang anak.

Para orang tua sudah semestinya mempunyai prinsip dan metode dalam  mengembangkan kepribadian anak baik  dalam aspek akidah,  akhlak, fisik,  mental maupun sosial, untuk menciptakan keluarga  yang penuh  kasih,  komunikatif dan patuh dalam melaksanakan  ajaran agama atau hidup religius sepanjang hayat.

Lembaga pendidikan agama mungkin juga sebagai solusi untuk mendidik mental spiritual anak. Lembaga pendidikan tersebut juga pasti akan  mendukung  dan  memikul  tanggung  jawab  terhadap anak-anak  didiknya.  Tetapi Pendidikan agama sebagai tiang dan pondasi masa depan anak-anak adalah tugas utama dan tanggung jawab utama orang tua sebagai orang yang paling dekat dengan anak.

 Sahabat  yang budiman! Pendidikan agama bagi anak  yang benar seharusnya dimulai sejak lahir, karena seorang  anak akan tumbuh besar sesuai dengan apa yang dibiasakan oleh  orang tuanya. Begitu juga dengan pembiasaan belajar agama. Pendidikan agama tetap menjadi tanggung jawab orang tua. Bagaimanapun caranya dan apapun alasannya.

Kita tetap menginginkan anak-anak kita mempunyai karakter religius buat bekalnya dimasa depan. Yakin bisa.

Post a Comment

3 Comments