Makna dan Filosofi 14 Prinsip Deming dalam Manajemen Mutu Pendidikan


Sahabat yang budiman! William Edwards Deming adalah salah satu tokoh penting dalam dunia Total Quality Management (manajemen kualitas total). Manajemen Kualitas Total (TQM) merupakan strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.

Selain itu, TQM adalah suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk  kesuksesan  jangka  panjang  melalui  kepuasan  pelanggan  serta memberi keuntungan untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat.

Sahabat yang budiman! William Edwards Deming juga merupakan salah satu “Great Quality Pioneers” terbaik dunia sepanjang masa. Julukan tersebut muncul karena William Edwards Deming telah terbukti memberikan kontribusi besar pada negara Jepang dalam memulihkan ekonominya setelah perang dunia kedua.

Keberhasilan Deming dalam membantu memulihkan ekonomi Jepang telah menginspirasi banyak orang termasuk rakyat Amerika. Berkat kepiawaian dan  keberhasilannya tersebut, maka Deming pun diminta oleh beberapa perusahaan besar di Amerika Serikat seperti General Motors, Ford, and Florida Light & Power untuk membantu meningkatkan kinerjanya.

Berkat konsep Deming yang sangat brilian, semua perusahaan besar tersebut akhirnya dapat berkembang dengan baik, sehat, konsisten dalam meningkat kinerja karyawan perusahaannya  dan selalu mengandalkan mutu dan kualitas produksinya.

Sahabat yang budiman! Sebenarnya apa yang membuat William Edwards Deming begitu populer dan pioneer dalam memajukan suatu perusahaan? Bagaimana cara meningkatkannya? Langkah apa yang harus pertama kali dilakukan? Bagaimana menjaga konsistensi kinerja? Dan juga pertanyaan lain yang berhubungan dengan penjaminan mutu.

Sahabat yang budiman! Jawaban semua pertanyaan tersebut adalah “14 prinsip mutu Deming”.   14 Kunci sukses tersebut merupakan tentang konsep pengendalian kualitas yang telah diadopsi hampir disemua sektor kehidupan seperti; sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik, dan juga sektor-sektor lainnya.

Dalam konsep dan prinsip ekonomi, Deming mengemukakan bahwa proses industri harus dipandang sebagai suatu perbaikan kualitas secara terus-menerus (continuous quality improvement) yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide untuk menghasilkan suatu produk, pengembangan produk, proses produksi, sampai dengan distribusi kepada pelanggan dan seterusnya.

Continuous Quality Improvement harus berdasarkan informasi sebagai umpan-balik (feedback) yang dikumpulkan dari pengguna produk (pelanggan) dikembangkan ide-ide untuk menciptakan produk baru atau meningkatkan kualitas produk lama beserta proses produksi yang ada saat ini. Selain itu, Deming juga menyatakan bahwa untuk membangun sistem kualitas modern diperlukan transformasi manajemen menuju kondisi perbaikan secara terus-menerus (continuous improvement).

14 prinsip Deming juga telah diadopsi dalam bidang pendidikan sebagai salah satu strategi jitu dalam meningkatkan kualitas sekolah dan menjaga manajemen mutu sekolah. Banyak buku manajemen mutu pendidikan juga tetap mengambil 14 prinsip mutu Deming. Dari prinsip mutu Deming tersebutlah biasanya sekolah akan meningkatkan kualitas dan kinerja seluruh stake holdernya hingga visi dan misi sekolah tercapai. Adapun 14 prinsip Deming dalam mutu pendidikan adalah sebagai berikut:

1.Menciptakan Konsistensi Tujuan (Create constancy of purpose for improving products and services).

Sahabat yang budiman! Seorang  Kepala sekolah memahami dan mampu menyampaikan makna dan tujuan sebuah sistem kepada stake holder sekolah. Kepala Sekolah menjelaskan tujuan dan mengajarkan mereka untuk memahami bagaimana kerja tim yang dapat mendukung visi, misi dan tujuan sekolah. Menciptak tujuan yang mantap ke arah perbaikan mutu maupun output dan pelayanan prima yang diberikan kepada stake holder sekolah.

Dalam menciptakan konsitensi tujuan maka sebaiknya melakukan langkah berikut ini:

a.Merencanakan kualitas sekolah dalam jangka panjang.

b.Tidak berorientasi pada  solusi jangka pendek.

c.Mempertahankan program kerja sekolah yang sudah baik dan mengejar program kerja sekolah yang belum dilaksanakan.

d.Memprediksi dan mempersiapkan tantangan di masa depan, dan selalu memiliki tujuan untuk mendapatkannya

2.Mengadopsi Filosofi Mutu Total (Adopt the new philosophy).

Sahabat yang budiman! Kepala sekolah harus membantu para pendidik dan tenaga kependidikan untuk melihat diri mereka sebagai komponen dari sistem, untuk bekerjasama dengan tahap sebelumnya dan tahap selanjutnya melalui optimalisasi upaya di semua tahap dalam mewujudkan visi dan misi sekolah.

Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Merangkul semua potensi dan kualitas yang ada di sekolah.

b.Prioritaskan kebutuhan pelanggan (kebutuhan siswa) daripada bereaksi terhadap tekanan persaingan kompetitif sekolah sejenis dengan tetap konsisten terhadap visi dan misi sekolah sebelumnya.

c.Mempersiapkan sekolah untuk berubah total dalam hal manajemen dan pengeloaan sesuai dengan perkembangan zaman.

d.Merealisasikan visi dan misi sekolah.

3.Menghentikan ketergantungan monitoring dalam meningkatkan kualitas (Cease dependence on inspection to achieve quality).

Sahabat yang budiman! Seorang kepala sekolah memahami bahwa setiap individu dalam lingkup sekolah berbeda satu sama lain. Kepala sekolah harus memancing antusiasime, semangat dan kesenangan dalam bekerja. Kepala sekolah harus dapat mengoptimalisasi potensi dalam setiap orang, termasuk latar belakang mereka, pendidikan, kemampuan, harapan, dan keahlian mereka. Hal ini bukan bermaksud untuk menyeleksi mereka lagi, melainkan memberikan pemahaman akan perbedaan yang dimiliki setiap orang dan usaha untuk menempatkan mereka dalam posisi yang akan mendorong perkembangan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Merubah mindset bahwa monitoring bukan bertujuan meningkatkan kualitas tetapi hanya akan menemukan kelemahan dan kurangnya kualitas sekolah.

b.Memulai membangun kualitas ke dalam proses dari awal hingga selesai.

c.Jangan hanya menemukan apa yang Anda lakukan salah - hilangkan "kesalahan" sekaligus.

d.Gunakan metode kontrol statistik - bukan inspeksi fisik saja - untuk membuktikan bahwa prosesnya berhasil.

4.Meningkatkan kualitas lulusan dan pelayanan secara konstan dan berkesinambungan (Use a single supplier for any one item)

Sahabat yang budiman! Kepala sekolah adalah seorang pembelajar yang tidak kenal henti. Kepala sekolah akan memberikan seminar dan kursus-kursus untuk kemajuan pembelajaran, jika konteks dan waktunya tepat. Kepala sekolah yang yang baik juga akan selalu mendukung para guru dan stafnya untuk melanjutkan pendidikan agar menjadi PTK yang kompeten dan berkualitas.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Kualitas bergantung pada konsistensi - semakin sedikit variasi yang dimiliki di input, semakin sedikit variasi yang dimiliki dalam output.

b.Melihat stake holder sekolah mitra yang berkualitas. Dorong mereka untuk menghabiskan waktu meningkatkan kualitasnya.

c.Rencanakan Anggaran Sekolah dengan sebaik-baiknya.

d.Gunakan statistik kualitas untuk memastikan bahwa seluruh stake holder memiliki dan memenuhi  standar kualitas sekolah.

5.Memperbaiki Mutu dan Produktivitas stake holder sekolah. (Improve constantly and forever every process for planning, production and service)

Sahabat yang budiman! Tanamkan mindset bahwa kepala sekolah adalah  pelatih dan penasihat; bukan penilai. Karena dengan mindset tersebut baik kepala sekolah maupun PTK akan sama-sama berada dalam posisi nyaman dan saling merasa terayomi. Hasil akhirnya adalah kerja sama team yang solid sehingga dapat mewujudkan visi misi sekolah dengan sebaik-baiknya.

Langkah yang dapat dilakukan adalah menekankan pelatihan dan pendidikan sehingga semua orang dapat melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik.

6.Belajar Sepanjang Hayat (Institute training on the job)

Sahabat yang budiman!  Kepala sekolah pasti  memahami sistem yang stabil. Kepala sekolah memahami interaksi antara para guru dan tenaga pendidik dengan lingkungan kerja mereka. Kepala sekolah memahami bahwa performa seseorang yang dapat mempelajari suatu keahlian akan mencapai keadaan stabil.

Langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Melatih PTK menjaga  konsistensi untuk membantu mengurangi variasi.

b.Membangun fondasi pengetahuan umum dan wawasan visi misi sekolah.

c.Membiarkan seluruh stake holder  memahami peran mereka dalam visi dan misi sekolah yang dicanangkan.

d.Mendorong seluruh stake holder sekolah  untuk saling belajar satu sama lain, dan berikan budaya dan lingkungan untuk kerja tim yang efektif.

7.Kepemimpinan dalam Pendidikan (Adopt and institute leadership)

Sahabat yang budiman! Kepala sekolah Ia memiliki tiga sumber kekuatan utama, yaitu: 1) Otoritas di kantor, 2) Pengetahuan, dan 3) Kepribadian serta kekuatan persuasif.  Ketiganya merupakan satu kesatuan yang sangat mengikat satu sama lain sehingga menjadi sumber kekuatan utama bagi kepala sekolah.

Langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Jangan hanya mengawasi - sediakan dukungan dan sumber daya sehingga setiap anggota staf dapat melakukan yang terbaik. Jadilah pelatih, bukan polisi.

b.Cari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan setiap orang untuk melakukan yang terbaik.

c.Tekankan pentingnya manajemen partisipatif dan kepemimpinan transformasional.

d.Temukan cara untuk mencapai potensi penuh, dan jangan hanya fokus pada memenuhi target dan kuota.

8.Mengeliminasi Rasa Takut (Drive out fear).

Sahabat yang budiman Izinkan orang untuk melakukan yang terbaik dengan memastikan bahwa mereka tidak takut untuk mengungkapkan ide atau masalah. Biarkan semua orang tahu bahwa tujuannya adalah mencapai kualitas tinggi dengan melakukan lebih banyak hal dengan benar dan pemimpin ideal tidak  tertarik untuk menyalahkan orang lain ketika kesalahan terjadi.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Buat seluruh stake holder merasa dihargai, dan dorong mereka untuk mencari cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu.

b.Pastikan bahwa sebagai pemimipin kita mudah didekati dan mereka bekerja dengan tim untuk bertindak demi kepentingan terbaik perusahaan.

c.Gunakan komunikasi yang terbuka dan jujur untuk menghilangkan rasa takut dari organisasi.

9.Mengeliminasi Hambatan Keberhasilan (Break down barriers between staff areas)

Sahabat yang budiman! Kepala sekolah akan selalu mencoba menemukan siapapun yang ada diluar sistem yang membutuhkan bantuan khusus.  Tidak sulit menemukannya; cukup dengan kalkulasi simpel untuk menemukan masalah dalam proses belajar mengajar. Bantuan khusus dapat berupa penataan ulang pekerjaan. Mungkin juga lebih kompleks. Segera hilangkan hambatan-hambatan di antara guru mata pelajaran.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Bangun konsep "pelanggan internal" - kenali bahwa setiap tugas guru dan tenaga kependidikan atau fungsi melayani antara satu bidang dengan bidang lainnya akan saling membutuhkan.

b.Bangun visi bersama sebagai team work yang handal.

c.Gunakan kerja tim lintas fungsi untuk membangun pemahaman dan mengurangi hubungan permusuhan.

d.Fokus pada kolaborasi dan konsensus bersama sebagai team work.

10.Menciptakan Budaya Mutu (Eliminate slogans, exhortations and targets for the workforce).
Sahabat yang budiman! Kepala sekolah harus mampu Ia menciptakan kepercayaan dan lingkungan yang mendorong kebebasan dan inovasi. Biarkan orang mengetahui secara  persis apa yang kita inginkan.

Jangan sampai seluruh stake holder bertanya-tanya dan menebak dengan visi misi sekolah yang kita buat. Misalnya salah satu visi sekolah berbunyi. "Keunggulan dalam pelayanan". Salah satu butir visi sekolah tersebut memang pendek dan mudah diingat. Tetapi semua orang akan bertanya  apa artinya? Bagaimana hal tersebut dapat dicapai?. Alangkah lebih baik seandainya visi tersebut berbunyi "Anda bisa lebih baik jika Anda mencoba."

Jangan biarkan kata-kata dan frasa yang terdengar bagus menggantikan kepemimpinan yang efektif. Buat garis besar harapan kita, dan kemudian pujilah orang-orang secara langsung karena melakukan pekerjaan yang baik.

11.Perbaikan Proses (Eliminate numerical quotas for the workforce and numerical goals for management)

Sahabat yang budiman! Lihatlah bagaimana proses itu dilakukan, bukan hanya target numerik. Deming mengatakan bahwa target produksi mendorong output tinggi dan kualitas rendah.Berikan dukungan dan sumber daya sehingga tingkat dan kualitas produksi tinggi dan dapat dicapai. Ukur proses daripada orang-orang di belakang proses.

Dalam lingkup pendidikan maka hal ini sama dengan memperbaiki proses pembelajaran akademik siswa dengan sebaik-baiknya tanpa mengabaikan kegiatan-kegiatan non akademik yang dapat menunjang kualitas siswa dan berdampak kepada kualitas sekolah.

12.Membantu Siswa Berhasil (Remove barriers that rob people of pride of workmanship, and eliminate the annual rating or merit system).

Sahabat yang budiman! Seoarang kepala sekolah akan belajar menjadi pendengar yang baik untuk tidak menghakimi orang-orang yang ia dengarkan. Biarkan semua orang bangga dengan pekerjaan mereka tanpa dinilai atau dibandingkan. Perlakukan semua PTK sama, dan jangan membuat mereka bersaing dengan pekerja lain untuk mendapatkan uang atau imbalan lainnya. Seiring waktu, sistem kualitas secara alami akan meningkatkan level pekerjaan semua orang ke level yang sama tingginya.

13.Komitmen (Institute a vigorous program of education and self-improvement for everyone)

Sahabat yang budiman! Komitmen untuk bersama-sama membangun visi dan misi sekolah harus menjadi titik tolak dalam team work sebelum merealisasikan visi misi tersebut.

Hal yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Tingkatkan keterampilan dan kompetensi guru saat ini.

b.Dorong orang untuk mempelajari kompetensi dan keterampilan baru untuk bersiap menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.

c.Bangun kompetensi dan keterampilan para PTK agar lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan, dan lebih mampu menemukan dan mencapai peningkatan.

14.Tanggung Jawab (Put everybody in the company to work accomplishing the transformation)

Sahabat yang budiman! Kepala sekolah akan memahami manfaat dari kerjasama dan kerugian dari kompetisi antara orang-orang yang berada dalam satu tim. Jadi sebagai kepala sekolah kita harus mampu menjaga ritme dan perkembangan para PTK. Jangan sekali-kali memicu kompetisi dalam sekolah tetapi justru harus mampu membangun kolaborasi.

Langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

a.Tingkatkan keseluruhan organisasi Anda dengan meminta setiap orang mengambil langkah menuju kualitas.

b.Analisis setiap langkah kecil, dan pahami bagaimana itu sesuai dengan gambaran yang lebih besar.

c.Gunakan prinsip manajemen perubahan yang efektif untuk memperkenalkan filosofi dan ide baru dalam 14 poin Deming.

Post a Comment

3 Comments