15 Manfaat Manajemen Personalia dalam Pendidikan



A. Pengertian Manajemen Personalia Secara Umum

Sahabat yang budiman! Manajemen personalia adalah bagian manajemen yang memperhatikan orang-orang dalam sebuah organisasi/perusahaan yang merupakan salah satu bagian sistem manajemen. Perhatian yang dimaksud adalah implementasi dalam merekrut, menempatkan, melatih, mengembangkan dan sekaligus meningkatkan kesejehateraan mereka sebagai bagian dari fungsi manajemen personalia itu.  Fungsi yang dimaksud adalah sikap yang harus dilakukan untuk menunjukkan apa yang harus ditangani oleh seorang pimpinan (manajer) pada segi personalia.

Sementara pengertian yang lain dari manajemen personalia adalah sebuah tindakan yang harus diambil dari seorang pimpinan (manajer) yang meliputi pembentukan staf dan penilaian, melatih dan mengembangkan, memberikan kesejahteraan  dan pelayanan, memperhatikan kesehatan dan keamanan, memperbaiki dan menjaga hubungan, merencanakan personalia, dan mengadakan penelitian personalia.

Sahabat  yang budiman! Implementasi dari manajemen personalia adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan personalia, yang dimulai dari merencanakan, merekrut, menyeleksi, meneliti untuk perbaikan, dan lain sebagainya sampai dengan memberikan sangsi seperti pemberhentian atau pemberian uang purna bakti (pensiun) bagi karyawan organisasi/perusahaan yang telah memasukinya.

Sahabat yang budiman! Sementara pengertian lain dari Manajeman personalia adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memberikan suatu fasilitas untuk perkembangan, pekerjaan dan juga rasa partisipasi pekerjaan didalam suatu kegiatan atau aktivitas. Sementara menurut para ahli, pengertian manajemen personalia adalah sebagai berikut:

1.Ranupandojo serta  Husnan (2002)
Manajemen personalia adalah suatu perencanaan,pembagian kompensasi, penginterprestasian, pengembangan,  serta pemeliharaan tenaga kerja dengan maksud untuk dapat membantu tercapainya suatu tujuan perusahaan, individu dan juga masyarakat.

2.Manullang (2001:156)
Menyatakan bahwa manajeman personalia adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara memberikan suatu fasilitas untuk perkembangan, pekerjaan dan juga rasa partisipasi pekerjaan didalam suatu kegiatan atau aktivitas.

3.Nitisemito (1996:143)
Manajemen personalia adalah suatu ilmu seni untuk dapat melaksanakan antara lain perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, sehingga dapat efektivitas serta juga efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin didalam mencapai tujuan.

Sahabat  yang budiman! Manajemen personalia juga merupakan bagian manajemen yang memperhatikan orang-orang dalam organisasi, yang merupakan salah satu sub sistem manajemen. Dimana kata organisasi umumnya dipakai dalam hubungan dengan setiap kumpulan orang-orang, pekerjaan-pekerjaan, pikiran-pikiran, atau fakta-fakta yang disusun dan diatur sedemikian sehingga gabungan dari gabungan-gabungan dalam setiap hal membentuk keseluruhan yang berarti.

Sahabat  yang budiman! Dari tujuan manajemen personal tersebut menjelaskan bagaimana dapat memanfaatkan pegawai secara efisien dan bekerjasama dengan kuantitas yang dapat dipertanggungjawabkan, menciptakan, memelihara dan mengembangkan suasana kerja yang menyenangkan antara individu yang bekerjasama.

B. Manajemen Personalia dalam Pendidikan

Sahabat  yang budiman! Kunci keberhasilan pendidikan sebenarnya terletak dari seberapa baik pengelolaan dari pendidikan itu sendiri. Apabila pengelolaan pendidikan telah berjalan baik maka implementasi dari perencanaan pendidikan itu sendiri akan dapat dilaksanakan dan di implementasikan dilapangan dengan baik dan lancar. Tetapi sebaliknya, apabila dalam mengelola pendidikan dilakukan dengan cara serampangan tanpa menggunakan ilmu manajemen pendidikan yang tepat maka dapat dipastikan bahwa lembaga pendidikan tidak akan dapat berkembang secara normal.

Pertanyaan selanjutnya adalah sudahkah pendidikan di Indonesia ini dikelola dengan baik? Atau justru pendidikan di Indonesia masih mencari formula yang tepat untuk mengembangkan ide dan pemikiran dari banyaknya bonus demografi yang kita miliki sehingga sangat sulit dalam menerapkan konsep pendidikan yang kompetitif dan sejajar dengan negara-negara lain yang lebih dahulu maju dalam bidang pendidikan.

Sahabat  yang budiman! Pendidikan di Indonesia pada prinsipnya sudah mulai mengarah ke pendidikan modern dan berdaya saing internasional. Hal ini terlihat dari maping kurikulum yang selalu di upgrade dalam rangka menyesuaikan kebutuhan zaman. Para guru sebagai garda terdepan dalam mengimplementasikan konsep kurikulum pun sudah selalu diberikan pendidikan dan latihan (diklat) secara berkesinambungan. Bentuk pelaksanaan diklatnya pun sudah mengarah ke sistem modern yaitu dengan moda daring ataupun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Para guru sangat antusias dalam melaksanakan program diklat dengan sistem daring ini.

Sahabat  yang budiman! Disaat garda terdepan telah siap untuk “bertempur” dalam melaksanakan pendidikan yang kompetitif dan berdaya saing global, pertanyaan lain pun muncul siapkah para pembuat kebijakan (decision maker) sebagai orang yang bekerja dibelakang layar juga siap dalam meningkatkan kesejahteraan mereka semua?. Ilmu manajemen pendidikan juga telah menelaahnya dimana seorang pimpinan yang bijak dan adil sudah seharusnya memperhatikan dan sekaligus memberikan poin lebih kepada para guru dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan semua program strategis pendidikan.

Sahabat  yang budiman! Hal ini menjadi sangat penting dan urgen, karena disamping mereka merupakan salah satu sub sistem manajemen yang perlu mendapat perhatian yang sama dengan sub sistem manajemen yang lain, mereka merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Apabila kunci keberhasilan tidak mendapat perhatian lebih maka akan sulit untuk mengembangkan ide dan pemikiran tersebut. Karena faktanya juga masih terlihat menyedihkan dimana guru honorer terkadang masih mendapatkan gaji jauh dibawah Upah Minimal Riegional (UMR). Hal ini tentu menjadi potret yang menyedihkan sekaligus menjadi paradoks bagi kepentingan pendidikan yang lebih jauh kedepannya.

Orang-orang dalam organisasi pendidikan merupakan penentu keberhasilan dan juga sekaligus penentu kegagalan pendidikan. Walaupun sumber pendidikan yang lain lengkap, misalnya dana pendidikan mencukupi, media lengkap, bahan pelajaran tersedia, sarana dan prasarana pendidikan baik, lingkungan belajar nyaman, tetapi para pelaksana pendidikan sebagai garda terdepan tidak kompeten dan tidak mempunyai dedikasi yang baik maka secara otomatis tujuan pendidikan tidak akan tercapai.

Sahabat yang budiman! Sebaliknya, jika para personalia pendidikan memiliki kompetensi yang baik dan dedikasi yang luar biasa walaupun sumber-sumber pendidikan yang lain kurang lengkap atau beberapa bagiannya tidak tersedia, para pelaksana pendidikan tetap dapat melaksanakan tugasnya dan proses pendidikan masih dapat berlangsung dengan baik.

C. Manfaat Manajemen Personalia dalam Pendidikan

Sahabat  yang budiman! Dari uraian diatas sangat jelas betapa penting peranan pelaksana pendidikan sehingga para pembuat kebijakan pendidikan sudah seharusnya memprioritaskan peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan sekaligus peningkatan kesejahteraan mereka. Harus diakui bahwa untuk guru yang berstatus sebagai pegawai neger sipil (PNS) untuk tingkat kesejahteraan mereka sudah lebih baik seiring dengan di keluarkannya Undang Undang Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005 dimana dinyatakan bahwa guru berhak mendapatkan tunjangan sertifikasi, walaupun secara SDM mereka para guru yang berstatus PNS juga masih jauh dari harapan.

Bagi guru-guru yang berstatus sebagai tenaga honorer maupun guru yayasan masalah kesejahteraan masih menjadi masalah buat mereka walaupun rata-rata secara kualitas SDM justru mereka lebih baik dari guru yang berstatus sebagai PNS. Inilah tugas pemerintah untuk menata ulang kebijakan perekrutan guru, pelatihan, pengembangan diri dan juga program-program strategis lainnya sehingga pare guru sebagai garda terdepan dalam melaksanakan pendidikan dapat berjalan optimal yang dibarengi dengan kesejahteraan yang cukup.

Sahabat  yang budiman! Selain itu, manajemen pendidikan juga telah mengajarkan para manajer pendidikan untuk memberikan perhatiannya kepada personalia yang sama besar dan bersikap adil sehingga pendidikan dapat berkembang secara selaras dan berkeadilan. Dengan perhatian tersebut maka manajer pendidikan dapat mewujudkan perilaku organisasi pada setiap anggota organisasi. Suatu perilaku yang tidak mementingkan diri sendiri, juga sebaliknya tidak hanya mementingkan kebutuhan organisasi, tetapi perpaduan antara perilaku yang mementingkan pendidikan tanpa mengorbankan kepentingan pribadi. Kekuatannya adalah karena manusia mempunyai dua segi yang dapat bersatu yaitu segi keakuan dan juga segi sosial. Dan ternyata keduanya dapat dikompromikan dengan cara yang bijaksana, baik dan elegan.

Selain itu, peranan seorang manajer pendidikan akan membawa dampak yang signifikan dan luar biasa bagi kemajuan pendidikan itu sendiri. Tugas utama personalia yaitu menyediakan tenaga kerja dalam kualitas dan kuantitas yang diperlukan oleh masing-masing bagian dalam suatu perusahaan. Hal ini berarti bagian personalia tersebut memberikan layanan ke bagian lain agar isa lebih mudah untuk melaksanakan tugasnya.

Sahabat yang budiman! Adapun manfaat manajemen personalia dalam pendidikan yang harus dilakukan oleh seorang manajer pendidikan adalah  sebagai berikut:

1. Membuat anggaran untuk kebutuhan guru dan tenaga kependidikan (GTK)
2. Membuat analisis kerja, deskripsi kerja, dan spesifikasi kerja bagi para GTK.
3. Menentukan sumber gaji dan memberikan besaran gaji bagi para GTK
4. Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan dan pendidik
5. Mengurus seleksi/rekrutmen bagi para GTK
6. Mengurus soal pemberhentian (pensiun) dari GTK
7. Mengurus soal kesejahteraan GTK
8. Pengadaan Guru dan Tenaga Kependidikan yang qualified.
9. Pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan yang qualified.
10.Penyeleksian GTK untuk menentukan posisi jabatan yang sesuai berdasarkan asesmen.
11.Mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk GTK.
12.Menyediakan fasilitas, kesejahteraan dan gaji yang memuaskan bagi para GTK.
13.Melakukan rotasi jabatan bagi GTK.
14.Memotivasi pegawai dengan memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi.
15.Melakukan pemberhentian dan pensiun pegawai bagi para GTK.



Post a Comment

0 Comments