7 Pedoman Penulisan Makalah Ilmiah


Sahabat laman24 yang budiman! Menulis adalah sebuah seni dari mengembangkan ide dan pemikiran dalam bentuk tulisan. Walaupun menulis pada prinsipnya adalah untuk mengembangkan ide dan pemikiran, tetapi menulis juga mempunyai aturan dan kaidah-kaidah yang harus diikuti.

Pertanyaan selanjutnya adalah apakah untuk karangan yang tidak bersifat ilmiah juga harus mematuhi aturan-aturan penulisan ilmiah. Jawabannya adalah iya. Memang harus ada seni dan gaya penulisan tertentu sehingga pembaca akan sangat tertarik untuk membaca tulisan yang kita buat.

Sahabat laman24 yang budiman! Dalam kesempatan kali ini kita akan lebih fokus pada salah satu bentuk tulisan ilmiah berupa makalah. Adapun manfaat makalah adalah sebagai berikut: 1. Belajar memahami masalah dan mencari solusinya, 2. Menerapkan ilmu yang telah dipelajari, 3. Belajar berpikir sistematis, 4. Mengasah kemampuan menulis, 5. Semakin banyak tahu dan tahu banyak, 6. Menjadi lebih kritis saat melihat suatu permasalahan.

Begitu luar biasanya manfaat dari menulis sebuah makalah sebagaimana dijelaskan diatas sehingga dalam menulis makalah kita tentu harus mengikuti aturan-aturan dan kaidah-kaidah penulisan makalah itu sendiri.

Banyak pedoman penulisan makalah yang dapat kita peroleh dari berbagai sumber dan mempunyai gaya dan ketentuan yang berbeda-beda antara satu pedoman dengan pedoman lainnya sehingga terkadang penulis bingung pedoman mana yang harus diikuti.

Menurut laman24 ada 7 pedoman penulisan makalah ilmiah. Ketujuh pedoman penulisan makalah berikut telah merangkum semua maksud, tujuan dan manfaat dari penulisan makalah itu sendiri. Adapun ketujuh pedoman penulisan makalah yang baik dan benar adalah sebagai berikut:

1. Naskah yang akan ditulis merupakan hasil penelitian atau kajian pustaka, dan belum pernah dipublikasikan.

2. Naskah diketik dengan MS Word satu kolom dengan ukuran kuarto (A4) 1 spasi dengan jenis huruf Times New Roman, huruf kapital (uppercase letters) 12 pt tebal untuk nama penulis, 10pt untuk nama dan alamat lembaga, huruf besar 11pt tebal untuk kata ABSTRAK, 10pt untuk isi abstrak dan isi pokok naskah, huruf kapital 11pt tebal untuk judul pasal-pasal.

3. Tebal makalah lengkap idealnya maksimum 12 halaman.

4. Naskah yang berupa hasil penelitian disusun dengan sistematika sebagai berikut:

(1) Judul, (2) Nama (nama-nama) penulis, (3) Nama (nama-nama) lembaga disertai alamat, (4) Abstrak, Kata-kata kunci, minimal dua kata, (5) Pendahuluan, (6) Tinjauan Pustaka (Dasar Teori), (7) Metode Penelitian (Metode Penghitungan), (8) Hasil dan Pembahasan, (9) Ucapan Terima Kasih, jika ada, (10) Kesimpulan dan Saran, (11) Daftar Pustaka.

Sistematika naskah yang berupa kajian teoritis setidak-tidaknya meliputi: (1) Judul, (2) Nama (nama-nama) penulis, (3) Nama (nama-nama) lembaga dan alamat, (4) Abstrak, Kata-kata kunci, minimal dua kata, (5) Pendahuluan, (6) Ucapan Terima Kasih, jika ada, (7) Simpulan dan Saran, (8) Daftar Pustaka.

5. Judul tulisan harus singkat, jelas, mencerminkan isi naskah, dan mengandung kata-kata kunci.

Nama (nama-nama) penulis diketik dibawah judul, tanpa gelar dengan menyebutkan nama lembaga.

6. Acuan pada suatu pustaka dalam bagian isi naskah dicantumkan dalam tanda kurung dengan urutan: penulis, tahun, nomor halaman.

Misal: (Fayans, 1998:29), (Taiz dan Tiger, 1991:210). Jika nama penulis lebih dari dua, acuan dalam bagian isi naskah cukup menggunakan dkk., misal : (Borzov dkk., 1996). Jika pustaka yang berupa buku diacu beberapa kali pada bagian buku yang berbeda, acuan dalam bagian isi naskah harus mencantumkan halaman, misal: (Ring dan Schuck, 2000:101), Ring dan Schuck, 2000:3).

7. Daftar pustaka ditulis sesuai urutan abjad nama penulis, dengan ketentuan:

1. Untuk buku: nama pokok (nama keluarga), singkatan nama akhir penulis, tahun terbit, judul, jilid, edisi, tempat penerbit, nama penerbit,

Misal: Bevington, P.R, 1969, “ Data Reduction and Error Analysis for the Physical Sciences”, New York: McGraw-Hill.

2. Untuk tulisan dalam buku: nama pokok (nama keluarga), singkatan nama akhir penulis, tahun, judul tulisan, nama editor: judul buku, halaman permulaan dan akhir tulisan, tempat penerbit, nama penerbit, misal :

Nesbet, R.K., 1966, “ Applications of the matrix HartreeFock method to problems in nuclear structure”, dalam Alder, Berni dkk. (ed), Methods in Computational Physics: advances in tesearch and applications, 127-150, New York: Academic Press.

3. Untuk tulisan dalam majalah /jurnal: nama pokok (nama keluarga), singkatan nama akhir penulis, tahun, judul tulisan, nama majalah/jurnal, volume (nomor), halaman permulaan dan akhir tulisan,

Misal: Corner, D., 1979, “ The Ubiquitous B-Tree”, Comp.Surv. 11(2), 121-137.
Degnan, B.A., dan Macfarlane, G., 1993, “ Transport and metabolism of glucose and arabinose in Bifidobacterium breve”, Arch. Microbiol. 160, 144  - 151.

4. Untuk tulisan dalam prosiding pertemuan ilmiah: nama pokok (nama keluarga), singkatan nama akhir penulis, tahun, judul tulisan, nama editor, judul prosiding (jika ada) dengan huruf miring, nama penyelenggara dan tempat pertemuan, halaman permulaan dan akhir tulisan.

Misal: Ito, K., dan Kappel, F., 1995, “ The Trotter-Kato Theorem and Approximation of Abstract Cauchy Problems”, dalam Subanar dkk. (ed), Proceedings of The Mathematical Analysis and Statistics Conference Yogyakarta 1995, Part A: Theory and Methods, SEAMS-GMU, Gadjah Mada University Yogayakarta, 50 – 58.

Sahabat laman24 yang budiman! Demikian 7 Panduan Penulisan Makalah Ilmiah, semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Post a Comment

0 Comments