9 Langkah Pencegahan DBD di Sekolah


Sahabat  yang budiman! Merebaknya penyakit demam berdarah akhir-akhir ini dihampir semua provinsi di Indonesia harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa kasus penyakit demam berdarah ini telah menyebar di hampir 28 provinsi di Indonesia. Hal ini menjadi kabar yang tidak baik bagi kita semua. Oleh karena itu kita semua harus segera melakukan tindakan pencegahan agar korban tidak bertambah lebih banyak lagi.

Dirumah orang tua harus sudah memulai pencegahan penyebaran virus ini dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih, sementara di sekolah sebagai lembaga pendidikan bagi anak-anak harus melakukan tindakan antisipasi secepatnya.

Sahabat  yang budiman! Pencegahan demam berdarah selama ini dikenal dengan istilah “3M: menguras, menutup, dan mengubur”. Namun, prinsip pencegahan DBD bukan cuma itu. Cara ini hanya  mengusahakan agar kita tidak digigit nyamuk Aedes aegypti, yaitu dengan menjaga lingkungan tetap bersih, juga menggunakan penangkal nyamuk agar tidak berkembang biak di rumah.

Banyak lagi yang harus kita lakukan untuk mencegah menularnya penyakit demam berdarah apabila kita telah mengetahui jenis penyakit, gejala dan cara penularannya terlebih dahulu.

Sahabat  yang budiman! Jenis penyakit demam berdarah yang selanjutnya dikenal dengan (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang memiliki empat serotipe virus dengue, yaitu: DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.  Jenis  virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder.

Sahabat yang budiman! Nyamuk demam berdarah memiliki sifat anthropofilik, artinya mereka lebih memilih untuk menghisap darah manusia. Selain itu juga bersifat multiple feeding, artinya untuk memenuhi kebutuhan darah sampai kenyang biasanya nyamuk ini bisa menghisap darah beberapa kali. Sifat multiple feeding inilah yang dapat meningkatkan risiko penularan demam berdarah di wilayah perumahan yang penduduknya lebih padat. Sebab, satu nyamuk yang infektif dalam satu periode waktu menggigit akan mampu menularkan virus kepada lebih dari satu orang.

Sekolah sebagai lingkungan pendidikan harus berusaha untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit DBB karena sehari-hari baik guru maupun siswa berinteraksi di lingkungan tersebut. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit DBD di sekolah adalah sebagai berikut:

1. Membersihkan kamar mandi dan WC  sekolah 3 hari sekali

Sahabat  yang budiman! Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang. Jika kamar mandi dan WC dibersihkan setiap 3 hari sekali dengan menguras dan membersihkannya maka hampir tidak mungkin nyamuk tersebut akan berkembang biak karena kita telah dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti.

2. Bersihkan juga wadah penampung air lainnya

Sahabat  yang budiman! Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi. kita juga perlu menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di sekolah yang menampung air termasuk juga tumpukan sampah yang berasal dari botol air mineral atau botol-botol minuman lainnya. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras.

Kegiatan ini harus dilakukan secara rutini dengan membiasakan menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah. Setelah itu, tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk. Buang wadah-wadah yang sudah usang dan tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air.

3. Memasang kasa dan menjaga gorden kelas dan ruangan lainnya  tetap bersih

Sahabat  yang budiman! Untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam ruang kelas ataupun ruangan lainnya,  hal yang harus dilakukan adalah memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar.

Gorden kelas juga harus tetap dijaga kebersihannya. Apabila gorden kelas sudah nampak kotor dan lusush segera dicuci agar tetap bersih karena gorden yang kotor akan menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk.

4. Menganjurkan siswa untuk menggunakan  lotion atau krim antinyamuk

Sahabat  yang budiman! Menggunakan lotion anti nyamuk adalah upaya melindungi diri dengan mengoleskannya setiap kali akan berangkat ke sekolah. lotion yang digunkan hendaknya lotion yang mengandung ekstrak serai, lavender, geranium, lemon balm, atau peppermint yang sudah terbukti tidak disukai nyamuk. Semua warga sekolah harus membiasakan ini agar terhindar dari penyakit DBD.

5. Menganjurkan siswa untuk memakai jaket/sweater setiap datang dan pulang sekolah

Sahabat  yang budiman! Memang waktu yang paling rentan digigit nyamuk adalah pada malam hari. Tetapi, bukan berarti pada siang hari nyamuk tidak akan menggigit kita. Maka, salah satu cara pencegahan DBD dari diri sendiri adalah mengenakan pakaian pelindung pakaian panjang yang menutupi kulit seperti jaket dan sweater. Agar pencegahan demam berdarah lebih efektif, semprotkan dulu obat permethrin pada sepatu, celana/rok, kaos kaki, dan pakaian. Permethrin adalah obat yang mampu melumpuhkan dan membunuh tungau, termasuk nyamuk.

6. Melaksanakan Fogging

Sahabat  yang budiman! Selain upaya rutin melindungi ruang kelas dengan  obat nyamuk semprot , penting juga untuk membiasakan kegiatan fogging. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas. Pencegahan demam berdarah (DBD) dengan fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di daerah mulai meningkat.

Obat fogging mengandung zat kimia piretroid sintetis (insektisida) yang dilarutkan dengan air, kemudian diuapkan menjadi kabut asap. Asap fogging dapat menyebar cepat ke pelosok bangunan dan dapat cepat membunuh nyamuk serta jentik-jentiknya. Maka itu, setiap penghuni rumah wajib membiarkan semua pintu dan jendela rumah mereka terbuka selama fogging berlangsung.

Sahabat  yang budiman! Apabila dilakukan dengan tepat, fogging tidak akan berisiko pada kesehatan kita semua. Namun agar tidak terlalu banyak menghirup asap, sebaiknya gunakan masker atau “evakuasi” dulu ke tempat terbuka dengan aliran udara lancar. Waktu yang dianjurkan melaksanakan fogging adalah sekitar pukul 5.30-7.30 pagi atau 4.30-6.30 malam, karena pada waktu tersebut adalah saat nyamuk demam berdarah sedang aktif keluar dari sarangnya.

7. Memangkas dan membersihkan tanaman liar di sekolah

Sahabat yang budiman! Pekarangan hijau dan penuh bunga memang membuat penampilan sekolah semakin indah dan menarik, apalagi program sekolah literasi dan sekolah adiwiyata adalah menganjurkan sekolah untuk semakin memperbanyak pohon pelindung dan menata sekolah dengan seindah dan serindang mungkin. Namun, seiring dengan banyaknya tanaman pelindung dan tanaman hias disekolah kita juga harus rajin untuk merawatnya agar tidak malah jadi sarang nyamuk. Rerumputan lebat dan kumpulan ilalang liar yang tidak terawat dapat menjadi sarang nyamuk tersembunyi.

Terlebih ketika di musim hujan, tidak semua airnya terserap ke dalam tanah. Kadang masih ada sisa-sisa genangan air yang bersembunyi di antara tanaman yang tumbuh liar. Nah, di sinilah nyamuk akan bebas berkembang biak menelurkan ribuan jentiknya. Babat rata dan rapikan perkarangan atau tanaman liar di lingkungan sekolah dan juga kuras setiap pot dan tutup lubang-lubang genangan, ratakan dengan tanah.

8. Menambah tanaman anti nyamuk alami di sekolah

Sahabat  yang budiman! Selain yang sudah disebut di atas, cara lain adalah dengan  memanfaatkan alternatif alami lainnya sebagai cara pencegahan demam berdarah (DBD) di sekolah. Misalnya, menghias interior sekolah dengan tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara). Bahkan beberapa tanaman tersebut juga kerap diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan obat nyamuk komersil. Lavender, misalnya, mengandung zat aktif linalool dan lynalyl asetat yang terbukti tidak disukai nyamuk.

Letakkan pot-pot kecil berisi tanaman tersebut di lokasi yang strategis, misalnya sudut dari lobby sekolah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk kelas. Kita juga harus menanam sebagiannya lagi di pekarangan sekolah untuk menghalau nyamuk berkeliaran di luar. Terutama untuk jenis tanaman yang tidak bisa dipelihara dalam pot, seperti serai dan lemon balm.

9. Melaksanakan vaksin  DBD

Sahabat  yang budiman! Jika semua cara pencegahan di atas sudah semua kita lakukan tapi masih takut akan risiko DBD, maka pihak sekolah harus melakukan kerjasama dengan Puskesmas ataupun rumah sakit terdekat untuk mendapatkan vaksin dengue. Puskesmas dan rumah sakit sudah sangat siap untuk menyediakan vaksin tersebut karena vaksin dengue sudah lama ada di Indonesia.

Vaksin dengue pun juga sudah disetujui oleh BPOM RI. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemberian dosis per 6 bulan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan vaksin dengue sebagai cara pencegahan demam berdarah sudah dapat diberikan pada orang-orang yang berusia 9-45 tahun.


Post a Comment

3 Comments