5 Tahap Pra Penulisan Makalah Ilmiah

 
Sahabat laman24 yang budiman! Artikel kali ini akan membahas tentang persiapan sebelum kita menulis sebuah makalah ilmiah (pra penulisan makalah. Adapun tahapan pada pra penulisan makalah ilmiah adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Topik

Sahabat laman24 yang budiman! Pertanyaan awal yang dihadapi oleh penulis (apalagi penulis pemula) adalah, “ Apa yang akan ditulis?”. Pertanyaan ini sesungguhnya mengantar kita pada pemilihan topik. Sebenarnya topik dapat diperoleh dari berbagai sumber. Fakta atau pengalaman yang kita temukan pada saat kita magang di berbagai tempat seperti instansi pemerintahan, perusahaan, bank, lembaga pendidikan seperti sekolah, tempat kursus, bimbingan belajar, bahkan dinas pendidikan itu sendiri ataupun tempat-tempat lainnya.

Selain itu, fakta ataupun kenyataan yang terjadi pada saat kita mengikuti kursus singkat, pendidikan dan latihan (diklat), Latihan Pra Jabatan (LPJ), Workshop, ataupun kegiatan pengembangan keprofesian Berkelanjutan (PKB) lainnya.

Sahabat laman24 yang budiman! Fakta-fakta yang terjadi pada tempat-tempat dan kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sumber topik yang sangat baik dan dapat menjadi kajian penulisan makalah ilmiah.

Sumber topik lainnya juga dapat diperoleh dari berbagai sumber bacaan seperti majalah, koran, jurnal ilmiah, buku-buku ilmiah, skripsi, tesis ataupun karangan ilmiah lainnya.

Sahabat laman24 yang budiman! Dari kenyataan tersebut dapat dipahami bahwa topik sebuah makalah ilmiah dapat diperoleh dari mana saja. Kemudian, tulis topik sebagai pernyataan. Pernyataan biasanya berupa satu atau dua kalimat yang menyatakan dengan tepat apa yang harus dijawab, dibuktikan, atau apa yang akan diinformasikan kepada audiens tentang topik penelitian.

Dari berbagai sumber yang disebutkan diatas, maka penulis harus mengelompokkan jenis topik makalah ilmiahnya. Topik makalah ilmiah itu tak terbilang banyaknya, tetapi perlu dipikirkan prioritasnya. Topik penelitian ada yang bersifat praktis (practical concerns) dan ada yang bersifat ilmiah (scientific or intellectual interest).

Sahabat laman24 yang budiman! Untuk jenis kedua, ada  topik yang sudah banyak memiliki teori dan ada pula yang belum atau belum banyak memiliki teori. Dalam memilih topik penelitian, seorang peneliti selalu dipengaruhi oleh minat pribadinya, baik berbentuk kecenderungan maupun penilaian (personal inclinations and value judgments). Ini disebut latar belakang peneltian subyektif.

Sahabat laman24 yang budiman! Beberapa unsur topik makalah ilmiah yang baik harus memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Bermanfaat bagi masyarakat.
2. Dapat diteliti atau rasiopal.
3. Sesuai dengan keahlian yang dikuasal peneliti.
4. Dapat dijangkau (tempat, waktu, tenaga, dan dana).
5. Memiliki data-data pendukung atau penelitian yang relevan.
6. Menarik bagi peneliti.
7. Memiliki variabel yang jelas.

2. Pembatasan Topik

Sahabat laman24 yang budiman! Kesulitan para penulis pemula biasanya adalah topik yang dipilih terlalu luas. Cakupannya pun terkesan belum terfokus pada satu bidang kajian. Oleh karena itu, kita perlu membatasinya. Pembatasan topik makalah dapat dilakukan dengan menggunakan diagram pohon, diagram akar ataupun diagram jam.

Diagram Pohon atau Tree Diagram adalah satu satu alat yang digunakan untuk membagikan kategori-kategori besar ke dalam tingkat yang lebih kecil atau terperinci. Seperti namanya, Diagram Pohon berbentuk seperti pohon yang memiliki satu batang dahan yang mencabang dua atau lebih.

Sahabat laman24 yang budiman! Demikian juga dengan suatu permasalahan yang ingin kita bahas dengan menggunakan Diagram Pohon, yaitu terdiri dari satu Kategori atau Item besar yang kemudian dibagikan menjadi dua cabang atau lebih yang lebih terperinci.

Sahabat laman24 yang budiman! Hal ini dapat membantu kita dalam menyederhanakan suatu permasalahan yang kompleks ataupun mempermudah kita untuk mendapatkan gambaran pada suatu permasalahan yang kita hadapi. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk menyiapkan Diagram Pohon (Tree Diagram).

1. Tuliskan Topik yang ingin dibahas, contohnya seperti permasalahan yang ingin diselesaikan, Proyek yang direncanakan ataupun nama proses yang ingin dianalisa.

2. Kembangkan Topik tersebut dengan menanyakan pertanyaan selanjutnya seperti “Apa penyebab masalah ini terjadi?”, “Kegiatan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan proyek ini”, “Mengapa hal ini bisa terjadi” dan lain sebagainya. Gunakan pertanyaan “Apa” dan “Mengapa”.

3. Gunakan cara curah pendapat atau brainstorming untuk mengembangkan semua kemungkinan pertanyaan dan jawabannya hingga menemukan solusi ataupun akar permasalahannya.

4. Lakukan pemeriksaan ulang diagram pohon tersebut apakah semua yang tertulis diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang bersangkutan dan apakah cukup untuk menemukan akar permasalahannya.

Contoh Diagram Pohon (Tree Diagram)

Diagram Pohon dapat digambar secara Vertikal maupun Horizontal, dibawah ini adalah contoh gambar Diagram Pohon (Tree Diagram) yang dimaksud.
 


3. Rumusan Judul

Sahabat laman24 yang budiman! Judul makalah harus bermakna lugas, bukan kias. Syarat rumusan judul makalah ialah sesuai dengan topik, singkat, bentuk frasa, dan lugas. Judul yang kita rumuskan tidak boleh menyimpang dari topik terpilih. Jika topik terpilih semula tentang Pendidikan Sekolah Dasar, rumusan judul juga tetap mengungkapkan topik pendidikan Sekolah Dasar, bukan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, bukan SD plus SMP , SMA, atau SMK. 

Jadi jika topik kita semula tentang kosakata maka setelah menjadi judul berdasarkan hasil pembatasan topik harus tetaplah kosakata. Jika lari dari situ berarti rumasan judul yang kita buat pasti tidak benar dan tidak sesuai dengan topik semula.

Sahabat laman24 yang budiman! Selanjutnya, dalam merumuskan judul maka ada bebarapa yang harus diperhatikan. Agar judul menarik maka judul juga harus dapat menjawab pertanyaan pembaca, yaitu “Apa yang membuat pembaca tertarik untuk membaca makalah kita?”. Jawabannya pasti judul yang menarik, mengikat perhatian dan membangkitkan semangat rasa ingin tahu kita.

Kemudian, bagaimana cara membuat judul yang menarik dan membangkitkan semangat rasa ingin tahu si pembaca?. Agar judul makalah menarik dan menimbulkan rasa ingin tahu pembaca, maka ada beberapa cara, yaitu:

1. Logis

Sahabat laman24 yang budiman! Cara membuat judul yang pertama ialah menggunakan kata-kata yang logis secara umum. Logis yaitu sesuatu yang bisa diterima oleh akal dan sesuai dengan logika (benar menurut penalaran). Dengan kata lain logis dapat dikatakan sebagai sebuah pola atau cara berpikir seseorang terhadap suatu hal.

Jadi, penulis harus membuat judul yang kata-katanya mudah diterima dan sesuai dengan pola pikir dari si pembaca. Karena apabila penulis membuat judul dengan kata-kata yang kaku dan sulit untuk diterima secara logika, maka bisa dipastikan para pembaca tidak akan tertarik untuk mengkliknya.

2. Gunakan Kata-Kata yang Paling Menarik

Sahabat laman24 yang budiman! Dalam pembuatan judul, ada baiknya anda menempatkan kata-kata yang unik, magis dan semenarik mungkin sehingga pembaca akan sangat penasaran untuk membacanya.

3. Berbentuk Frasa

Sahabat laman24 yang budiman! Judul yang baik dan bagus ialah yang berbentuk frasa. Sebab, judul sendiri harus memiliki satuan yang terdiri dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Dan satuan pembentuk kalimat tersebut menempati fungsi tertentu.

Fungsi tersebut yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap dan keterangan (Latar). Fungsi tersebut boleh ada atau tidak dalam sebuah kalimat. Tetapi ada fungsi yang wajib ada, yaitu subjek (S) dan predikat (P). Karena tanpa 2 fungsi tersebut, maka judul anda tidak akan berarti apa-apa.

4. Penulisan Menggunakan Kaidah EYD

Sahabat laman24 yang budiman! Salah satu faktor yang termasuk paling penting dalam pembuatan judul ialah penggunaan kaidah EYD (ejaan yang disempurnakan). Sebab, bagus atau tidaknya tulisan judul anda, itu tergantung dari penilaian di mata Google. Pada umumnya, Google menilai kualitas judul anda dari tulisan dan penggunaan katanya.

EYD sendiri merupakan tata bahasa dalam bahasa Indonesia, yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan. Yaitu mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital, huruf miring dan penulisan unsur serapan. Jadi, dalam membuat judul, anda perlu memperhatikan tulisan anda dengan cara menggunakan EYD.

5. Sesuai dengan Isi

Sahabat laman24 yang budiman! Hal yang perlu penulis perhatikan dalam membuat judul ialah membuat judul yang berhubungan dengan tema yang akan dibuat. Judul sendiri tidaklah harus dibuat sebelum menulis. Dan bisa ditentukan setelah karangan selesai dibuat.

Sebab, apabila anda membuat judulnya terlebih dahulu dan baru membuat karangannya, maka besar kemungkinan anda akan kesulitan dalam menyesuaikan isi karangan dengan judul yang dibuat. Oleh karena itu, pahami terlebih dahulu isi artikel anda sebelum menulis judulnya.

4. Rumusan Tesis/Gagasan Sentral

Sahabat laman24 yang budiman! Tesis adalah pernyataan singkat intisari tulisan. Setelah berhasil merumuskan judul makalah, sebaiknya penulis merumuskan dulu tesisnya. Artinya dengan judul seperti yang terumuskan, gagasan-gagasan apa saja yang hendak penulis bahas dalam makalah ilmiahnya. Rumusan tesis tersebutlah yang menjadi tesis makalah.

5. Penyusunan Kerangka

Sahabat laman24 yang budiman! Langkah berikutnya setelah perumusan tesis adalah penyusunan kerangka atau outline. Pada hakikatnya, kerangka kerangka karangan adalah perincian dan pengaturan gagasan-gagasan yang akan dikembangkan dalam kerangka berdasarkan hasil rumusan tesis.

Berdasarkan detail rincian yang dibuat, kerangka karangan dapat dibedakan menjadi kerangka karangan non formal merinci gagasan  secara sederhana dan kasar atau global, sedangkan kerangka karangan formal merinci gagasan secara rumit dan detail sampai sekecil-kecilnya.

Beberapa pola  penyusunan kerangka karangan yang baik dan teratur adalah sebagai berikut:

1. Pola Alamiah

Sahabat laman24 yang budiman! Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia : atas – bawah, melintang – menyebrang, sekarang – nanti, ,dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :

a. Urutan waktu atau urutan kronologis

Urutan yang di dasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian. Biasanya tulisan seperti ini kurang menarik minat pembaca.

Contohnya : Topik (riwayat hidup seorang penulis)

1. Asal usul penulis
2. Pendidikan si penulis
3. Kondisi kehidupan penulis
4. Keinginan penulis
5. Karir penulis

b. Urutan ruang (sposial)

Sahabat laman24 yang budiman! Landasan yang paling penting, bila topik yang di uraikan mempunyai pertalian yang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasanya di gunakan dalam tulisan–tulisan yang bersifat deskriptif .

Contohnya : Topik (hutan yang sering mengalami kebakaran)

1. Di daerah Kalimantan
2. Di daerah Sulawesi
3. Di daerah Sumatra

c. Topik yang ada

Sahabat laman24 yang budiman! Suatu pola peralihan yang dapat di masukkan dalam pola alamiah adalah urutan berdasarkan topik yang ada . Suatu peristiwa sudah di kenal dengan bagian–bagian tertentu . Untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap, mau tidak mau bagian-bagian itu harus di jelaskan berturut–turut dalam karangan itu, tanpa mempersoalkan bagian mana lebih penting dari lainnya, tanpa memberi tanggapan atas bagian–bagiannya itu.

2. Pola Logis

Sahabat laman24 yang budiman! Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.

Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan tanggapan penulis.

Dinamakan pola logis karena memakai pendekatan berdasarkan jalan pikir atau cara pikir manusia yang selalu mengamati sesuatu berdasarkan logika.

Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah :

a. Urutan klimaks dan anti klimaks

Sahabat laman24 yang budiman! Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling menonjol.

Contoh : Topik (turunnya Suharto)

1. Keresahan masyarakat
2. Merajalela nya praktek KKN
3. Keresahan masyarakat
4. Kerusuhan social
5. Tuntutan reformasi menggema

b. Urutan kausal

Sahabat laman24 yang budiman! Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab . Pada pola pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan perincian–perincian yang menelusuri akibat-akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan-persoalan yang di hadapi umat manusia pada umumnya.

Contoh : Topik (krisis moneter melanda tanah air)

1. Tingginya harga bahan pangan
2. Penyebab krisis moneter
3. Dampak terjadi krisis moneter
4. Solusi pemecahan masalah krisis moneter

c. Urutan pemisahan masalah

Sahabat laman24 yang budiman! Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau pemecahan atas masalah tersebut . Sekurang-kurangnya uraian yang mempergunakan landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif–alternatif untuk jalan keluar dari masalah yang di hadapi tersebut.

d. Urutan umum-khusus

Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan secara terperinci (khusus).

Contoh : Topik (pengaruh internet)

e. Urutan familitas

Sahabat laman24 yang budiman! Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian berangsur–angsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam keadaan–keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.

f. Urutan akseptabilitas

Sahabat laman24 yang budiman! Urutan akseptabilitas mirip dengan urutan familiaritas. Bila urutan familiaritas mempersoalkan apakah suatu barang atau hal sudah dikenal atau tidak oleh pembaca, maka urutan akseptabilitas mempersoalkan apakah suatu gagasan di terima atau tidak oleh para pembaca, apakah suatu pendapat di setujui atau tidak oleh para pembaca

Pada dasarnya, untuk menyusun karangan dibutuhkan langkah-langkah awal untuk membentuk kebiasaan teratur dan sistematis yang memudahkan kita dalam mengembangkan karangan.

Post a Comment

0 Comments